Created on Friday, 31 May 2013 23:22 Published Date
Jakarta, GATRAnews – Pemerintah DKI Jakarta berencana mengevaluasi acara tahunan Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau yang lebih dikenal dengan Jakarta Fair. Namun, evaluasi kemungkinan besar baru terealisasi di pelaksanaan tahun 2014 yang akan datang. Diakui Joko Widodo, pelaksanaan Jakarta Fair tahun ini sudah hampir berjalan untuk menyambut HUT DKI yang ke-486, Juni mendatang. Menurutnya, evaluasi tersebut dilakukan untuk mengembalikan roh event terbesar di Asia Tenggara ini, yaitu kebudayaan Betawi.
"Yah Jakarta Fair sudah mepet gini, tahun depan lah kita lihat. Gini loh, supaya kembali ke roh-nya bahwa itu untuk produk-produk keratif yang berbasis budaya Jakarta, budaya Betawi," ungkapnya di Balaikota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (31/5).
Pria yang akrab disapa Jokowi ini mengungkapkan, selama ini Jakarta Fair cenderung memihak kepada pengusaha-pengusaha besar untuk bermain di event itu. Bahkan ia menilai unsur komersial dan bisnisnya sangat menonjol di acara tersebut. Ditambahkan Jokowi, produk-produk kreatif yang berbasis budaya tidak mendapatkan ruang di Jakarta Fair. Seharusnya, karena acara itu dalam rangka menyambut HUT DKI, identitas Betawi harus lebih ditonjolkan. "Saya contohkan, yang jual kerak telor disitu ada 12 yang daftar. Tapi enggak dapat tempat. Padahal kalau kita buka lagi bisa menampung 50 – 60 penjual kerak telor. Mestinya itu diberi ruang," lanjutnya.
Mantan Walikota Surakarta ini mengatakan jika Jakarta Fair lebih besar manfaatnya bagi dunia bisnis. Meskipun itu bukan hal yang tabu, namun seharusnya produk dan kebudayaan betawi mendapatkan prioritas nomor satu dibandingkan urusan bisnis. "Manfaatnya untuk bisnis saja, tapi enggak apa-apa. Tetapi harusnya diprioritaskan untuk itu (produk-produk dan kebudayaan betawi)," pungkasnya. (*/Zak)
Berita Lainnya :