Asteroid yang baru melintas ini memiliki bulan.
Sebuah asteroid raksasa berukuran hampir sebesar 2.7km baru saja melintasi bumi.
Batu besar luar angkasa yang dikenal dengan nama 1998 QE2 ini berukuran sangat besar sampai memiliki bulan sendiri.
Asteroid ini berada pada titik terdekatnya dengan planet bumi pada hari Jumat (31/05) pukul 20:59 GMT. Meski demikian para ilmuwan mengatakan bahwa satelit ini tidak akan menabrak bumi, melainkan akan melintas pada jarak yang cukup aman yaitu sekitar 5.800.000 km.
Jarak ini lebih jauh 200 kali daripada Klik asteroid yang pada bulan Februari lalu mendekati bumi. Hanya saja asteroid kali ini berukuran 50.000 kali lebih besar.
Profesor Alan Fitzsimmons, astronom dari Queen's University Belfast, mengatakan: "Asteroid ini termasuk besar. Dan sedikit sekali yang kita ketahui mengenai hal ini, mungkin hanya sekitar 600 asteroid seukuran ini yang beredar di dekat bumi."
"Yang lebih penting lagi, jika benda langit dengan ukuran sebesar ini menabrak kita di masa yang akan datang, ini akan menimbulkan kehancuran lingkungan secara global. Oleh karena itu penting sekali untuk mempelajari benda semacam ini."
Setelah mendekat ke bumi, asteroid 1998 QE2 akan meluncur lagi ke dalam kegelapan ruang angkasa. Kunjungannya pada Jumat lalu adalah yang terdekat setidaknya dalam dua abad terakhir.
Peristiwa ini memberikan kesempatan bagi para astronom untuk lebih rinci lagi mempelajari massa asteroid. Mereka merekam serial gambar dengan resolusi tinggi dengan menggunakan radar teleskop.
Para ilmuwan ini ingin mengetahui dari material apakah asteroid itu terbentuk dan dari sistem tata surya yang mana tepatnya mereka berasal.
Profesor Fitzsimmons mengatakan: "Berdasarkan pengukuran radar dan tingkat kecerahannya, kami tahu bahwa ini termasuk asteroid gelap yang berasal dari bagian luar sabuk asteroid."
Analisis awal menemukan bahwa asteroid ini memiliki bulannya sendiri: diorbiti oleh sebuah batu yang lebih kecil lagi dengan diameter sebesar 600 meter. Sekitar 15% dari asteroid yang berukuran besar memiliki sistem biner seperti ini.
Meski peristiwa luar angkasa ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, dengan teleskop yang sederhana pun para penggemar pengamat ruang angkasa bisa melihat asteroid ini melintas.
Para peneliti kian tertarik untuk mempelajari potensi kerusakan yang ditimbulkan di ruang angkasa.
Hingga sejauh ini, mereka telah menghitung ada lebih dari 9.000 asteroid yang beredar dekat dengan bumi, dan setiap tahunnya mereka menemukan rata-rata 800 asteroid baru.