Dua patung perunggu ini merupakan bagian dari 12 patung zodiak yang dijarah dari Istana Musim Panas Cina tahun 1860 silam.
Dua patung perunggu berbentuk kepala binatang dikembalikan ke Cina setelah hilang selama 150 tahun.
Patung ini dalam waktu dekat akan dipamerkan di Museum Nasional Beijing, Cina.
Pemilik terakhir patung ini adalah keluarga Pinault - pemilik usaha barang mewah Prancis, Kering - yang kemudian mendonasikannya ke pemerintah Cina.
Patung dengan bentuk kepala kelinci dan tikus ini dijarah dari Istana Musim Panas Beijing saat akhir Perang Opium II di tahun 1860.
Cina mencoba untuk menghentikan penjualan kedua patung ini saat masuk balai lelang di tahun 2009.
Lelang kemudian berakhir dengan kontroversial saat seorang warga Cina berhasil membelinya, tetapi dianggap sebagai ''tindakan yang tidak patriotik'' karena tidak menyumbangkannya ke negara.
Patung tersebut kembali dijual menyusul kematian desainer Yves Saint Laurent dan sampai akhirnya dimiliki oleh Kering.
Sejumlah merek dagangan Kering, termasuk karya rumah mode Saint Laurent, Gucci dan Alexander McQueen, sangat populer di pasar mewah Cina yang tengah naik daun.
Dalam sebuah pernyataan April lalu, Kering mengumumkan patung tersebut akan disumbangkan.
Keluarga Pinault mengatakan mereka melakukan ''upaya yang luar biasa untuk mengambil dua harta signifikan Cina ini dan sepenuhnya meyakini kedua patung ini harus berada di rumah yang tepat.''
Dalam sebuah upacara di Museum Nasional, Jumat (28/10) yang dihadiri Wakil PM Cina Liu Yandong, Francois Pinault diberi sertifikat penghargaan dari badan Warisan Budaya Cina.
Patung perunggu tersebut semula berada diantara 12 patung yang menghiasi air mancur zodiak di Istana Musim Panas yang dihancurkan.
Istana, yang dikenal dengan nama Yuanming Yuan tersebut dijarah oleh pasukan Inggris dan Prancis.
Kedua patung kepala tersebut menghilang, tapi masih belum jelas kapan, bagaimana dan siapa yang membawa patung tersebut keluar Cina.
Dari 12 patung zodiak baru patung kepala sapi, monyet, harimau, babi dan kuda yang telah kembali, sementara lima lainnya yaitu naga, anjing, ular, kambing dan ayam masih belum diketahui keberadaannya, demikian laporan media negara Cina.