NUSANTARA
Minggu, 30 Juni 2013 22:16 wib
Budi Sunandar - Sindo TV
(Ilustrasi, Foto: Koran Sindo)
PADANG PARIAMAN - Pasar ternak Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menyimpan cerita unik. Transaksi hewan ternak tidak diumumkan secara terbuka, melainkan hanya diketahui oleh pemilik dan pembeli melalui bahasa tangan atau dikenal dengan istilah marosok.
Itu pun jari tangan ditutup dengan kain sarung atau handuk. Ibarat orang yang sedang berjabat tangan antara si penjual dengan pembeli yang terlibat 'pembicaraan serius' perihal harga.
Pasar ternak Sungai Sariak biasanya ramai dikunjungi setiap Rabu atau akrab dikenal dengan hari pasar. Puluhan, bahkan ratusan sapi atau kerbau dijejer di pasar untuk dijual.
Tawar menawar harga di balik sarung atau handuk tersebut sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu. Maksudnya, saat tawar menawar dilakukan hanya penjual dan pembeli saja yang mengetahui nilai transaksinya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi perang harga oleh pembeli lain karena mereka juga menyukai ternak yang sama.
Di balik sarung atau handuk tersebut tangan penjual dan pembeli saling bergenggaman. Masing-masing jari melambangkan nominal Rp10 ribu, Rp100 ribu, Rp1 juta, bahkan Rp1 miliar.
Contohnya, bila harga ternak Rp3,5 juta maka jari si pembeli akan digenggam tiga buah oleh si penjual. Dilanjutkan dengan menggenggam lima jari lagi yang berarti Rp3,5 juta. Namun, bila si pembeli menawar, isyaratnya dengan memutar jari si penjual yang berarti mengurangi.
Sebaliknya, untuk menambah, penjual atau pembeli akan memegang beberapa jari lagi.
Bukan itu saja, keunikan lain dari pasar ternak Sungai Sariak ini adalah berat ternak tidak dihitung menggunakan timbangan, melainkan berdasarkan pengamatan pembeli. Bila cocok akan langsung dibayar.
(Budi Sunandar/Sindo TV/ton)
Berita Selengkapnya Klik di Sini