Created on Saturday, 29 June 2013 18:35 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Menko Perekonomian Hatta Rajasa meminta DKI Jakarta memangkas birokrasi panjang yang menjadi batu sandungan pembangunan monorel. Birokrasi yang simpel diharapkan bisa mempercepat terwujudnya moda transportasi massal rel tunggal itu.
"Jakarta itu kota sejuta harapan, masalahnya juga multi komplek. Birokrasi jangan panjang-panjang, harus dipangkas, kalau bisa dipercepat kenapa harus diperlambat," ungkapnya di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).
Hatta menambahkan, terwujudnya moda trasnportasi massal monorel tak hanya harapan dari warga Jakarta, tetapi juga masyarakat Indonesia. Agar bisa segera terealiasasi, ia bersedia mem-back up megaproyek senilai Rp 8 triliun itu. Pergerakan warga di Jakarta dan kawasan sekitarnya, menurut Hatta, memaksa menciptakan berbagai macam moda transportasi.
Bertumpu pada satu jenis moda, tidak akan bisa memenuhi dan menutupi pesatnya pergerakan. Tahun 2001, di Jabodetabek tercatat 32 juta pergerakan masyarakat multi moda. Kenaikan hampir dua kali lipat terjadi pada 2010 dengan hattrick 59 juta pergerakan di kawasan yang sama. Sementara itu, pertumbuhan kepemilikan di Jabodetabek terus tumbuh, di sisi lain penggunaan angkutan umum terus menurun.
Pada 2004, hanya 26% yang menggunakan kendaran pribadi sedangkan 50% selebihnya adalah penggunaan angkutan umum. "Sekarang publik transportasi hanya 16%, kendaran pribadi termasuk motor sudah mencapai 62%. Saya dan Pak Gubernur (Joko Widodo) sampai tidak bisa tidur mikirin itu," lanjut besan Presiden SBY ini.
Menko Perekonomian dan DKI Jakarta, ditegaskan Hatta, sama-sama berkomitmen untuk memangkas birokrasi yang menghambat pembangunan monorel. Segala bentuk perijinan dan lainnya akan ditegaskannya akan dipangkas habis untuk monorel. (*/Zak)
Berita Lainnya :