Created on Tuesday, 30 July 2013 10:51 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) menegaskan, pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang tidak dibekingi preman untuk mengamankan lapak usahanya agar tidak digusur petugas. "Tidak ada premanisme, yang dimaksud preman oleh Pemprov itu apa? Apakah yang bertato? Harus jelas dulu," tegas Ketua Umum APKLI Ali Mahsun, di Jakarta, Selasa (30/7).
Sebaliknya, tandas Ali, premanisme di Tanah Abang berhulu pada aparat pemerintahan yang menggunakan organisasi atau kelompok tertentu untuk memeras pedagang.
"Tidak ada bekingan preman dari pedagang. Tertibkan dulu internal pemerintahannya. Premanisme justru muncul dari camat, lurah, hingga RT/RW," ungkapnya.
Ali menolak pernyataan Ahok yang mengaku kesulitan membongkar PKL Tanah Abang karena sulit diaturnya pedagang. Padahal, Ali menilai justru bukan pedagang yang salah.
"Bukan pedagang saja yang harus direlokasi. Berani nggak, Ahok tindak tegas usaha ekspedisi yang malah membuat macet jalan," tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta berencana melakukan pembersihan di pasar Tanah Abang selepas hari raya Idul Fitri. Hal ini berkaitan penataan jalan yang diakibatkan berdirinya usaha dagang di atas jalan raya. Rencana penataan sudah berlaku di pasar Minggu, Kampung Melayu dan Jatinegara. (IS)
Berita Lainnya :
