Created on Monday, 29 July 2013 20:47 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Pemerintah rupanya masih belum mempercayai sepenuhnya info tentang penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta rombongan saat menghadiri Pertemuan Puncak G20 di London, Inggris, pada 2009.
"Dari pemberitaan itu, kita tidak sepenuhnya percaya. Itu pemberitaan sepihak, memerlukan juga klarifikasi dari pihak lain. Kita mencari informasi yang sebenarnya. Ini sedang dalam proses," kata Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, seperti dikutip Antara.
Menurut Marciano, saat seorang kepala negara melakukan kunjungan ke suatu negara maka yang bersangkutan seharusnya mendapatkan jaminan keamanan, tidak hanya dalam melakukan kegiatannya namun juga keamanan informasi.
Tetapi, tambah dia, informasi penyadapan itu membuat Indonesia berupaya semaksimal mungkin untuk mengevaluasi sistem pengamanan sehingga tidak terjadi kebocoran yang tidak perlu.
Ia mengatakan, perkembangan tehnologi yang sangat cepat dasawarsa ini menuntut kecakapan khusus untuk menjaga informasi negara agar tidak dengan mudah bocor.
Berita tentang penyadapan itu diketahui publik pada Juni ketika sebuah media Inggris merilis pernyataan mantan kontraktor badan intelijen Amerika Serikat yang saat ini menjadi buronan Washington, Edward Snowden, tentang kegiatan mata-mata yang dilakukan Inggris pada para delegasi Pertemuan Puncak G20 pada 2009. (DH)
Berita Lainnya :