Suku Mapuche melakukan berbagai aksi perlawanan untuk mendapatkan tanahnya kembali.
Pelapor khusus PBB mengkritik langkah pemerintah Cile dalam menangani persoalan terkait suku Mapuche yang menjadi minoritas di negara itu.
Pelapor Khusus PBB untuk persoalan HAM dan anti terorisme, Ben Emerson mengkritik penggunaan undang-undang anti teroris dalam menangani kasus sengketa kepemilikan tanah yang melibatkan suku Mapuche.
Ben mengatakan sengketa yang panjang terkait sengketa kepemilikan hak tanah dapat memicu kekerasan serius dan bisa terjadi kapan saja.
Dia juga menuding polisi Cile bersalah karena menggunakan kekuatan yang besar dan sistematik terhadap warga suku Mapuche.
Populasi suku warga Mapuche saat ini hanya sekitar sembilan persen dari keseluruhan populasi warga Cile.
"Situasi di wilayah Araucanisa dan Bio Bio sangat mudah tersulut," kata Emerson terkait dua wilayah yang menjadi tempat hidup suku Mapuche secara tradisional.
"Ketiadaan langkah cepat dan efektif dari pemerintah di tingkat nasional bisa dengan cepat memicu gangguan kekerasan yang menyebar di wilayah itu."
Dalam beberapa tahun terakhir suku Mapuche terus berupaya untuk mendapatkan tanah mereka dari peguasaan sejumlah perusahaan dan petani pendatang.
Dalam beberapa kali kesempatan mereka juga melakukan aksi kekerasan untuk mendapatkan tanahnya kembali.
Aksi protes warga suku ini cukup beragam mulai dari unjuk rasa jalanan, mogok, menduduki lahan sengketa, menguasai bangunan publik hingga menutup jalan raya.
Pemerintah Cile beberapa kali merespon aksi ini dengan keras. Mereka menggunakan UU anti teror yang merupakan produk peninggalan jaman Jenderal Augusto Pinochet dan disusun untuk menyingkirkan kelompok oposisi saat itu.
Pada tahun 2010, pemerintahan Presiden Sebastian Pinera telah melakukan perubahan terhadap UU anti teror itu namun sejumlah aktivis suku Mapuche menilai perubahan yang dilakukan tidak terlalu banyak.
Dalam sepuluh tahun terakhir setidaknya ada tiga pelaku unjuk rasa dari suku Mapuche yang ditembak mati oleh polisi dalam sejumlah insiden terpisah.