Pemerintah dan warga Inggris dipandang peduli pada situs budaya bersejarah.
Yayasan Lotere Warisan Budaya Inggris (HLF) mengumumkan akan menggelontorkan dana sebesar £47 juta (Rp740 miliar) untuk enam proyek turisme sejarah di wilayah England dan Wales.
Dana tersebut akan dipakai untuk proyek-proyek yang sudah dan diperkirakan akan menarik minat turis.
Di dalamnya termasuk Katedral Winchester di Hampshire serta Museum Brecknock dan Galeri Seni, Powys.
Yayasan Lotere Warisan Budaya Inggris mengatakan dana bantuan ini "akan memajukan dan mendukung pemahaman terhadap warisan budaya kita serta pada saat yang sama berkontribusi pada ekonomi pariwisata Inggris senilai £26 miliar."
Carole Souter, Direktur Utama HLF, mengatakan lebih dari seperempat kegiatan liburan di Inggris yang dilakukan warga negara itu melibatkan lokasi warisan budaya.
"Semua proyek peninggalan sejarah ini memberi kesempatan pada publik untuk mengenal dan menikmati sejarah yang kaya dan lengkap," tambah Souter.
Pabrik pemintalan linen Flax Mill Maltings di Shropshire menerima anggaran restorasi terbesar senilai £12,8 juta untuk membangun kembali kawasan yang pada abad 18 dan 19 dikenal sebagai bangunan industri termodern di daerah Shrewsbury.
Dalam kompleks ini terdapat bangunan dengan rangka besi pertama di dunia yang kelak jadi cikal bakal gedung pencakar lagit. Dana dari HLF rencananya akan dipakai untuk memugar bangunan itu agar dapat dimanfaatkan sebagai sarana komersial, pusat kegiatan komunitas serta turis.
Sementara Museum Kapal Uap Windermere di Cumbria menerima £9,4 juta untuk membangun sebuah museum baru di pinggir danau Windermere.
Museum ini kelak akan memamerkan 200 tahun teknologi pembuatan kapal di Lake District serta akan menyediakan pelatihan dan menerima peserta magang.
Kepada Peternakan Chester di Northamptonshire yang saat ini bangunannya dalam kondisi terancam rusak, digelontorkan dana £4 juta. Bangunan di sini disebut menampilkan bukti sudah ada kegiatan manusia pada 10.000 tahun lalu.