Pages

Jumat, 28 Juni 2013

Changes are afoot at Blogtrottr!
By popular request, we're bringing in paid plans with some cool new features (and more on the way). You can read all about it in our blog post.
Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage // via fulltextrssfeed.com
Negara Tak Boleh Menitipkan Nasib Rakyat ke Pasar Bebas
Jun 28th 2013, 13:20

NASIONAL

Jum'at, 28 Juni 2013 20:20 wib

Muhammad Saifullah - Okezone

JAKARTA - Orasi Kebangsaan Pra Munas  Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) di Kantor PBNU Kramat, Jum'at (28/6/2013), menghadirkan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa.
 
Dalam forum bertema Khittah Ketatanegaraan Indonesia tersebut Ali Masykur Musa menyoroti masih rendahnya kemandirian bangsa. Ia mengajak masyarakat untuk bersatu-padu mengatasi masalah bangsa.
 
"Negara wajib hadir dan tidak menitipkan nasib rakyat dan kepentingan negara kepada selera dan kehendak pasar bebas. Negara harus mampu mendesain dan menata perekonomian agar terwujud kesejahteraan dan keadilan sosial di tengah masyarakat. Kebersamaan dan kerja sama menjadi kunci jawaban karena bagaimanapun demokrasi ekonomi yang mementingkan masyarakat lebih utama dibanding kepentingan individu," tegas Cak Ali, sapaan akrabnya, di hadapan ratusan aktifis PMII dan warga NU.
 
Indonesia adalah sebuah komunitas kebangsaan yang dibangun atas dasar kebersamaan. Menurut Cak Ali, Indonesia bukan hanya wadah, tetapi juga nilai hidup. "Maka, tidak ada alasan bagi seorang pemimpin, untuk tidak bersama-sama warganya dalam memperbaiki permasalahan negara," ujar Ketua Umum ISNU itu.
 
Lebih lanjut, dalam orasinya Cak Ali memaparkan tiga langkah untuk mempercepat perbaikan bangsa. Yang pertama, Indonesia harus memiliki pemimpin tegas dan mempunyai visi kebangsaan yang jelas berpihak kepada rakyat.
 
Kedua, haluan ekonomi negara harus bertumpu pada sektor riil, bukan hanya sektor pasar modal saja. Artinya, kebersamaan dlm menggerakkan roda ekonomi harus dilaksanakan, sehingga akar ekonomi bisa lebih kuat.
 
Yang ketiga, karena akar ekonomi kuat, maka pemimpin tersebut harus bisa mensejajarkan kepentingan ekonomi domestik dan kepentingan ekonomi global. "Jangan sampai posisi Indonesia lebih rendah daripada bangsa lain. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara lain," pungkas Cak Ali.
(ful)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions