ENERGI
Jum'at, 28 Juni 2013 20:24 wib
Dani Jumadil Akhir - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengakui tengah berencana untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Transportable (SPBUT) berkapasitas 4.000 liter.
"Kapasitas satu SPBUT sebanyak 4.000 liter untuk daerah dikhususnya nelayan di kawasan timur Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan BBM, ini akan memudahkan karena bisa berpindah-pindah," ungkap VP Coorporate Communication Pertamina Ali Mundakir kepada wartawan di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Sabtu (28/6/2013).
"Nanti juga ditempatkan di tempat pelelangan ikan yang dekat nelayan dan juga dikondisikan untuk wilayah kebutuhan daerah setempat. Tapi bisa juga di daerah pulau luar Jawa tidak hanya berpatokan di kawasan timur," sambungnya.
Menurut Ali, SPBUT ini tidak membutuhkan investasi besar yang besar hanya menghabiskan sekitar Rp500 juta.
"Bentuknya kaya tangki nanti diangkut pakai kontainer. Untuk investasi ini akan bekerja sama juga dengan pengusaha setempat agar daerah yang terpencil bisa menikmatinya," jelas Ali.
Sebelumnya, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berjanji akan merampungkan realisasi pembangunan 1.000 SPBUT khusus nelayan. Hal ini dilakukan agar kebutuhan nelayan di daerah akan solar dapat diberikan tanpa ada hambatan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementerian ESDM, Edy Hermantoro mengatakan, meningkatnya perekonomian Indonesia mengakibatkan melonjaknya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk itu, pemerintah berupaya untuk menambah armada SPBUT di sejumlah daerah, khususnya bagi nelayan-nelayan yang masih menggunakan BBM subsidi.
"Kami nanti akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Jadi SPBUT ini memang khusus nelayan di mana SPBUT tersebut nanti dapat mobile atau berpindah," ungkap Edy.
Edy menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan kajian bersama lembaga terkait dalam hal ini, Pertamina untuk merampungkan usulan tersebut.
"Kami masih bicarakan dengan Pertamina mengenai realisasi dan biaya. Bentuk SPBU-nya bisa bentuk kontainer yang dapat berpindah-pindah dan langsung ke daerah-daerah pekerja nelayan," jelas Edy. (wdi)
Berita Selengkapnya Klik di Sini