JAKARTA - Program rehabilitasi bagi para pecandu narkoba secara cuma-Cuma di Polres Jakarta Selatan, yang dibuka sejak Sabtu, 1 Juni, sepi peminat. Hingga saat ini, baru satu pecandu yang mendaftar.
Wakasat Narkoba Polres Jakarta Selatan, AKP Josephine Vivick Tjangkung, menuturkan pihaknya telah mencoba berbagai cara untuk mengkampanyekan program tersebut. Pihaknya berusaha merangkul para pencandu agar dapat mengikuti rehabilitasi tanpa dikenakan biaya.
"Sementara, hingga 26 Juni 2013, (Polres) Jakarta Selatan baru menerima satu pendaftar. Dia pengguna heroin. Kami sudah berupaya keras melakukan kampanye melalui spanduk dan penyuluhan ke kelurahan dan sekolah, namun belum ada kesadaran dari pengguna," ujar Vivick, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu 26 Juni.
Dikatakannya, para pecandu narkoba yang mau melaporkan diri tidak akan diproses secara hukum, tapi direhabilitasi tanpa dipungut biaya. Hal itu dimaksudkan untuk menekan angka pengguna narkoba di Indonesia khususnya Jakarta. Pendaftar bisa langsung datang ke polres, Polda Metro Jaya atau langsung ke BNN.
"Tidak dipungut biaya, gratis. Kalau dia mendaftar langsung tak akan diproses hukum. Namun, kalau sampai tertangkap baru akan diproses hukum. Tapi, jika hanya pemakai tetap akan direhabilitasi," katanya.
Ditambahkannya, program rehab cuma-cuma itu diakuinya tidak ada halangan. Pihaknya berharap hingga batas akhir bulan ini, peserta yang mengikuti program tersebut bisa bertambah.
"Kita berharap, sisa empat hari lagi bisa bertambah menjadi 10 orang bahkan lebih. Saya rasa, kendalanya karena tak ada yang mau daftar. Kesadaran pengguna dan masyarakat masih kurang," tambahnya.
"Kami akan upayakan terus hingga 30 Juni 2013 nanti, dengan melakukan sosialisasi bersama Binmas ke sekolah-sekolah dan kelurahan," pungkasnya.
(tbn) 
