Created on Tuesday, 04 June 2013 22:36 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle, menyambut baik persetujuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta atas pinjaman Rp 1,2 triliun untuk pembiayaan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Proyek tersebut merupakan pengerukan endapan di 13 aliran sungai yang melintasi Ibu Kota.
Stefan optimis ground breaking proyek yang dipelopori oleh di era Gubernur Fauzi Bowo ini, bisa segera dilaksanakan. Termasuk program normalisasi sungai yang akan segera dikerjakan pasca persetujuan tersebut.
"Cukup jelas bahwa kami menganut prinsip yang sama bahwa program ini butuh segera dilaksanakan. Kami sangat optimis bahwa ground breaking bisa dilakukan segera dan program segera berjalan," ungkapnya di Balaikota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (4/6).
Dalam pertemuannya dengan Wakil Gubernur DKI , Basuki Tjahaja Purnama, Koeberle menyatakan bisa memahami keberatan dari Pemprov DKI. Mantan bupati Kabupaten Belitung Timur itu, beberapa kali juga mengungkapkan beberapa klausul perjanjian pinjaman.
Pemprov DKI Jakarta keberatan pengucuran dana pinjaman yang akan dicairkan selama kurun waktu lima tahun. Basuki Tjahaja, mengingikan uang pengerukan paling tidak dicaikan dalam waktu dua tahun. "Kami sudah ungkapkan bahwa kami punya tujuan yang sama dan kami paham bahwa hal itu mungkin untuk dilakukan dan kontraknya bisa dilaksanakan segera," lanjutnya.
Bank Dunia menegaskan dukungannya terhadap upaya Pemprov DKI untuk menanggulangi masalah sosial yang ada di kawasan sekitar sungai, yaitu pemukiman liar. Namun, Koeberle berharap pemprov dalam mengatasi masalah pemukiman bertindak secara transparan, karena menyangkut isu sosial yang sangat sensitif bagi lembaga tersebut.
"Dari sisi kami, tidak ada halangan dan kami setuju untuk segera melaksanakan program ini dan isu sosial harus diselesaikan secara transparan, melibatkan konsultasi dan terdokumentasi," pungkas Stefan. (*/Zak)
Berita Lainnya :
