Rami Hamdallah merupakan akademisi lulusan Inggris dan tokoh politik independen.
Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas mengangkat perdana menteri baru menyusul mundurnya Salam Fayyad.
Posisi itu ditempati Rami Hamdallah, akademisi lulusan Inggris dan tokoh politik independen.
Ia menggantikan Fayyad yang mundur april lalu menyusul sengketa lama dengan presiden Abas.
Pergantian itu terjadi di tengah upaya AS Klik membangkitkan kembali proses perdamaian yang telah lama terhenti dengan Israel.
Tugas baru Hamdallah, 54, adalah membentuk pemerintahan baru di Ramallah, pusat administrasi Otoarita Palestina.
Ia saat ini adalah presiden universitas nasional al-Najah di Tepi Barat dan dianggap dekat dengan partai Fatah yang dipimpin Abbas.
Ia belum pernah menduduki jabatan tinggi dalam politik Palestina.
Hamdallah akan menjadi penjabat perdana menteri sementara dua faksi Palestina, Fatah dan Hamas, menyusun rekonsiliasi.
Kedua faksi pecah tahun 2007, dengan Fatah menguasasi Tepi Barat dan Hamas di Jalur Gaza.
Bulan lalu, pejabat kedua belah pihak mengumumkan rencana untuk membentuk pemerintahan bersatu bulan Agustus untuk menyiapkan pemilihan umum.
Tetapi para pemimpin Hamas mengecam pengangkatan Hamdallah, menurut media setempat.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zahari dikutip mengatakan pengangkatan itu melanggar perjanjian rekonsiliasi yang dicapai di Kairo, Mesir.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry menyambut pengangkatan perdana menteri itu.
"Pengangkatannya dilakukan pada saat terjadi tantangan dan ini merupakan peluang penting," kata Kerry dalam satu pernyataan.
Israel belum memberikan tanggapan resmi.
Namun surat kabar Haaretz menggambarkan Hamdallah sebagai tokoh "moderat" dan "pragmatis atas semua yang terkait Israel".
