INILAH.COM, Kuala Lumpur - Meskipun gagal di bursa pencalonan presiden BWF, Justian Suhandinata menerima kekalahannya dengan legowo. Justian dikalahkan rival tunggalnya, Poul-Erik Hoyer Larsen, asal Denmark lewat proses pemungutan suara di Annual General Meeting BWF pada siang ini, Sabtu (18/5/2013) di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Walaupun kalah, saya menerima keputusan ini dengan hati terbuka. Sama saja seperti di pertandingan bulu tangkis, dalam pemilihan ini ada yang menang dan ada yang kalah. Saya juga mengucapkan selamat kepada Poul-Erik atas terpilihnya ia sebagai Presiden BWF yang baru, " kata Justian, dikutip dari situs resmi PBSI.
Berdasarkan hasil pemungutan suara, Poul-Erik meraih sebanyak 145 suara dan Justian 120 suara, sementara satu suara dinyatakan tidak sah.
"Sebetulnya saya cukup optimistis untuk bisa menang, tapi ini adalah persaingan yang ketat. Voting sudah dilakukan dan saya sportif menerima hasilnya. Saya rasa Poul merupakan figur yang baik," ujarnya.
Dengan hasil ini, maka Indonesia gagal menempatkan wakilnya di kursi tertinggi asosiasi bulutangkis dunia tersebut. Ferry Sonneville menjadi satu-satunya orang Indonesia yang pernah menduduki jabatan tersebut pada periode tahun 1971-1974.
