Perempuan Saudi baru-baru ini diizinkan bekerja di toko-toko.
Sebagian warga Arab Saudi meminta pihak berwenang untuk menempuh langkah hukum terhadap seorang penulis yang menyerukan agar kasir perempuan dilecehkan sebagai upaya menghalangi mereka bekerja.
Permintaan warga disampaikan melalui sejumlah jejaring sosial menyusul tulisan Abdullah Mohamed al-Dawood.
Penulis warga Arab Saudi itu mempunyai hampir 100.000 pengikut di Twitter.
Dalam salah satu tweetnya, ia menyarankan agar orang-orang melecehkan kasir perempuan sebagai upaya agar mereka berhenti bekerja.
Tulisan Abdullah Mohamed al-Dawood sontak menuai reaksi negatif.
"Sebagian lainnya menuduh Abdullah Mohamed al-Dawood menyulut serangan seksual."
Salah satu argumen al-Dawood adalah mengizinkan perempuan bekerja hampir sama dengan perdagangan perempuan karena perempuan dimanfaatkan untuk menarik konsumen.
Ratusan warga Arab Saudi melancarkan serangan balik lewat jejaring sosial dengan mempertanyakan hak Abdullah Mohamed al-Dawood yang hendak menghentikan perempuan bekerja.
"Sebagian lainnya menuduh Abdullah Mohamed al-Dawood menyulut serangan seksual," lapor wartawan BBC masalah Arab, Sebastian Usher.
Namun sebagian kecil pengguna media sosial membela pendapat al-Dawood dengan mengatakan bahwa tweetnya bertujuan untuk melestarikan identitas keagamaan dan sosial Arab Saudi.
Pihak berwenang baru saja mengizinkan perempuan Saudi bekerja di tempat-tempat umum di lingkungan tanpa ada pemisahan pria dan perempuan seperti di pusat perbelanjaan, tetapi langkah tersebut diprotes oleh elit keagamaan yang berpengaruh.