Kegiatan pertambangan sudah mulai dilakukan pada Selasa kemarin.
PT Freeport Indonesia melanjutkan kembali kegiatan pertambangan setelah tragedi runtuhnya terowongan tambang yang menewaskan 28 pekerjanya, dua pekan lalu.
Dalam pernyataan Rabu (29/05), perusahaan mengatakan aktivitas pertambangan telah dimulai secara bertahap sejak Selasa kemarin, demikian seperti dilaporkan kantor berita Associated Press.
Sebelumnya, kegiatan di tambang Grasberg, yang dimiliki oleh Freeport dihentikan sementara untuk menghormati pada korban.
Atap terowongan di fasilitas tambang Big Gossan runtuh pada 14 Mei kemarin ketika beberapa pekerja melakukan pelatihan keselamatan. Sebanyak 28 pekerja tewas sedangna sepuluh orang Klik berhasil diselamatkan.
"Operasi di tambang terbuka dan pabrik telah dilakukan pada 28 Mei 2013 dan secara bertahap akan meningkatkan operasi kami," demikian pernyataan yang dikutip AFP.
Inspektur dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah merampungkan investigasi tahap awal dan telah mengeluarkan rekomendasi kepada Freeport.
Namun belum ada hasil investigasi resmi mengenai penyebab kecelakaan tersebut.
Grasberg memiliki sejarah bermasalah. Pemogokan selama tiga bulan pada 2011 melumpuhkan produksi, dan sekitar waktu yang bersamaan ada serangkaian penembakan mematikan yang terjadi di sekitar tambang tersebut.