Liam Gallagher menemukan saingan baru: One Direction.
Masing-masing bintang memiliki kompetitor tersendiri.
Mick Jagger pernah mengatakan The Beatles sebagai "monster berkepala empat"; Bowie terpacu oleh kesuksesan temannya Marc Bolan; sedangkan Oasis memasuki dunia musik dengan diwarnai persaingan dengan Blur.
Namun sejak Oasis memutuskan bubar sejak empat tahun lalu, mantan vokalisnya yaitu Liam Gallagher kini kembali menemukan seteru.
"Siapa saingan terbesar saya?" Dia bertanya. "One Direction," katanya kepada wartawan hiburan BBC Mark Savage.
"Saya tidak begitu suka musik mereka," ia menjelaskan. "Mereka beruntung - seperti kita semua, saya rasa - dan mereka melakukan itu."
"Itulah inti semua ini bukan? Ini semua akan berakhir pada suatu saat. Dan bila itu berakhir, kau hanya ingin memastikan bahwa kau telah memenuhi semua harapan."
Pada usianya yang menginjak 40 tahun, William John Paul Gallagher masih saja sering mengeluarkan kalimat unik seperti kebiasaannya.
Namun kalimat itu seolah-olah menyembunyikan rivalitas sesungguhnya dengan saudaranya sendiri, Noel.
Ketika Oasis terpecah, Liam keluar membawa sisa-sisa anggota band dan membentuk grup baru yaitu Beady Eye.
Ia bahkan menuntut Noel karena Klik mengatakan bahwaKlik band itu membatalkan pertunjukan karena dirinya mabuk.
Mengenai band ini, Liam mengatakan bahwa: "Oasis adalah hasil arahan dan visi Noel, sementara ini (Beady Eye) adalah milik kami."
Meski kedua bersaudara itu hampir tidak pernah bicara sejak bubarnya Oasis, Liam tampak terlebih dahulu menawarkan bendera putih dalam salah satu lagu Beady Eye yaitu Don't Brother Me.
Namun ketika didorong untuk berbicara tentang lagu ini lebih lanjut, ia mendadak jadi lebih hati-hati.