FIFA akan mengadakan pemungutan suara hari Jumat (31/05) atas proposal yang diharapkan akan mengakhiri rasisme dan diskriminasi dalam sepakbola.
Langkah yang diambil oleh gugus tugas anti rasisme FIFA itu, akan memperkenalkan pengawas tambahan di setiap pertandingan dan sanksi tegas akan diberikan pada klub-klub yang pemain, pejabat atau pendukungnya terbukti bersalah melakukan tindak rasisme.
Kepala gugus tugas telah memperingatkan bahwa reformasi itu akan berdampak luas pada setiap anggota asosiasi.
"Tidak akan ada orang yang kebal dari hal ini," kata Jeffrey Webb pada BBC.
Berbicara di Mauritius, dimana kongres tahunan Fifa sedang berlangsung, Webb menyebutkan sanksi bertujuan sebagai "pengingat" dan memperingatkan bahwa para tuan rumah Piala Dunia mendatang dapat dikenakan hukuman berdasarkan peraturan baru itu.
"Begini, kita punya masalah. Kita harus menemukan solusi dan semua orang harus ingat bahwa jika anda melanggarnya maka akan ada penalti yang harus diterapkan," tambahnya.
Peraturan baru tersebut awalnya dirancang untuk kompetisi-kompetisi yang diadakan oleh FIFA tetapi gugus tugas pimpinan Webb akan menyarankan agar sanksi berlaku secara universal.
"FIFAmengadopsi peraturan hukuman terhadap rasisme pada 2001," kata Webb, yang juga wakil presiden FIFA.
"Tapi sekedar mengadopsi saja tidak bisa mencegah rasisme jadi sekarang kami akan menjadikannya mandat, dengan dukungan kongres, bahwa peraturan ini akan diadopsi oleh 209 anggota FIFA di seluruh dunia."