Created on Tuesday, 28 May 2013 11:40 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Dokumen penting yang diterima Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa jadi belum diterima Tim Pengawas (Timwas) Bank Century DPR RI.
"Menurut saya, pertama, bisa jadi dokumen itu adalah dokumen yang memang dulu tidak diserahkan ke Timwas DPR," kata Anggota Timwas Bank Century DPR RI, Bambang Soesatyo di Jakarta, Selasa, (28/5).
Sebab, ucap politisi Partai Golkar ini, sebagaimana kita ketahui, Timwas saat itu tidak diberikan transkip atau rekaman pembicaraan jarak jauh (teleconfrence) antara Boediono di Indonesia dengan Srimulyani di AS yang tengah bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Kami di Timwas hanya menerima notulennya. Yang kita duga sudah diedit dan banyak hal sensitif dihilangkan," ujar pria yang akrab disapa Bamsat ini.
Kedua, lanjut Bamsat, bisa jadi Sri Mulyani melengkapi atau menyerahkan bukti-bukti di mana dia merasa tertipu oleh Bank Indonesia (BI). Pasalnya, dia pernah menyatakan data-data BI tidak akurat. "Bagaimana mungkin dalam hitungan hari (dia tanda tangan bailout Rp 632 miliar hari Sabtu dinihari), tiba-tiba Senin sudah membengkak dan dicairkan lebih dari Rp 2 triliun," tutur Bamsat menirukan perkataan Sri Mulyani dalam transkip rapat yang diperoleh Pansus DPR. Bamsat menjelaskan, Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima sejumlah dokumen penting saat memeriksa Sri Mulyani di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. (IS)
Berita Lainnya :
