NUSANTARA
Rabu, 29 Mei 2013 02:02 wib
Rus Akbar - Okezone
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
PADANG - Kurir sabu JR (30) yang ditangkap di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Minggu 26 Mei lalu ternyata sudah diintai oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak tiga bulan lalu.
Hal itu dikatakan Kepala Seksi Intediksi BNN, Reni Puspita kepada wartawan, Selasa (28/5/2013).
"Tersangka ini merupakan target operasi (TO) BNN tiga bulan lalu. Dari hasil intelijen kita telah memperkirakan bahwa akan masuk barang ke Indonesia kisaran 8-15 Mei," katanya.
Dalam operasi tersebut, tim BNN juga mengetahui pemasok narkoba ke Indonesia ini ada tiga tim dan ini akan datang dalam bulan ini.
"JR merupakan bagian dari tim ini, mereka menganggap Padang merupakan jalur aman membawa narkoba tersebut, namun kita sudah siapkan tiga orang dari BNN yang siap di bandara, seperti Medan, Lampung, Padang, Jawa dan Bali," terang dia.
Ia mengakui pemasok barang haram ini yang ketiga kalinya ke Indonesia, dua kali dipasok gagal, ketiga kalinya baru bisa masuk ke Indonesia, namun pihak BNN sudah memantau gerak-gerik tersebut.
"Awalnya mulai dari Malaysia, sabunya diambil di Filipina terbang ke Indonesia namun itu tidak berhasil, itu dilakukan dua kali, kemudian ketiga kalinya dari Filipina ke Malaysia dan Padang disutlah ditangkapnya," ungkapnya.
Sementara Kepala Kantor Pengawasan Bea Cukai Type II Pabean B, Teluk Bayur Padang, sumatera Barat, Duki Rusnadi penangkapan JR dilakukan pada 26 Mei 2013, pukul 09.30 WIB di Bandara Internasional Minangkabau.
"Petugas kita berhasil menyita narkoba jenis sabu-sabu seberat 2.810 gram, sesuai dengan harga pasarannya senilai Rp3,8 miliar," katanya.
JR naik pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan AK 1370 yang terbang dari Malayasia-Padang Indonesia. "Informasi dari intelijen aka nada pemasukan narkotika secara illegal yang dibawa penumpang JR dari Kuala Lumpur, setelah dilakukan pengecekan tersenyata datanya ada. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan x-ray ada barang yang disembunyikan di dalam koper," ujarnya.
Sabu jenis methamphetimine diletakkan di dinding koper dan diisi pakaian, ini merupakan modus lama. "Kasus ini kita serahkan kepada BNN untuk mengidentifikasi jaringan berikutnya," tutupnya. (put)
Berita Selengkapnya Klik di Sini