Pages

Jumat, 21 Juni 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com
Diduga Terima Gratifikasi Perempuan, Rektor IPDN mundur
Jun 20th 2013, 12:25

Created on Thursday, 20 June 2013 19:25 Published Date

Jakarta, GATRAnews - Diduga telah menerima gratifikasi perempuan, Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) I Nyoman Sumaryadi mengajukan pengunduran diri kepada Menteri Dalam Negeri hari ini.  

"Pengunduran diri Rektor IPDN ini dilakukan demi keberlangsungan kegiatan perkuliahan dan menjaga nama baik institusi," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi di Jakarta, Kamis.

"Karena keributan seperti ini, kepercayaan praja langsung berkurang. Oleh karena itu beliau menyampaikan pengunduran diri itu demi kelancaran kuliah di IPDN dan kepercayaan publik," kata Mendagri ketika ditemui di kantornya.

Pekan depan, Sumaryadi akan menyampaikan surat pengunduran dirinya dan begitu surat tersebut sampai, Mendagri langsung mencopot jabatannya sebagai pemimpin tertinggi di institusi yang bertujuan mempersiapkan kader pemerintah itu.

"Kami akan menunjuk pejabat sementara sampai mendapatkan pengganti yang permanen. Begitu surat pengunduran diri itu masuk, pada saat itu juga akan saya terbitkan," lanjutnya.

Sumaryadi, yang telah menjabat sebagai rektor selama dua periode. Ia diduga telah menelantarkan seorang anak hasil hubungan tanpa pernikahan dengan seorang perempuan berinisial S.

Menurut S, hubungan tersebut dilakukan sebagai bentuk gratifikasi atas penerimaan mahasiswa baru di IPDN yang adalah putra dari teman S, kepada Nyoman Sumaryadi. Sang Rektor juga diduga meminta imbalan berupa sabuk Manokwari berlapis emas 24 karat dari Papua senilai Rp 180 juta.

Kasus itu terungkap setelah S mengunggah sebuah video di salah satu jejaring sosial yang juga memuat foto-foto sang anak yang diakui hasil hubungannya dengan rektor IPDN itu.

Meskipun Sumaryadi menyatakan pengunduran dirinya, proses penyelidikan terus dilakukan guna mendalami kasus tersebut.

Tim khusus dari Kemdagri, yang dimulai sejak 10 Juni, masih bekerja selama 10 hari hingga diperoleh kesimpulan terhadap kasus tersebut.

"Tim akan terus bekerja untuk pendalaman tersebut, mudah-mudahan Senin (24/6) sudah selesai," ujarnya. (DH)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions