Created on Monday, 04 November 2013 12:46 Published Date
Bali, GATRAnews - Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Adityawarman mengungkapkan alasan mengapa Jasa Marga mencatat penurunan laba bersih di kuartal III 2013 sebesar 15,1 persen, menjadi Rp1,02 triliun, dari periode sama tahun sebelumnya, Rp1,21 triliun. Penurunan itu disebabkan beban usaha yang memberatkan kondisi keuangan perseroan dan peningkatan alokasi dana untuk penambahan 800 karyawan.
"Beban usaha yang tinggi menjadikan laba usaha turun tipis 7,7 persen dari Rp2,2 triliun menjadi Rp2,03 triliun, selain itu kita juga lakukan penambahan karyawan sehingga pendapatan yang kita terima sebagian kita alokasikan kesitu," ujar Adityawarman, usai menghadiri CEO Networking 2013 di Nusa Dua, Bali, Senin (4/11).
Pada periode Januari-September 2013 tercatat total beban usaha membengkak 58,2 persen menjadi Rp5,03 triliun dari sebelumnya hanya Rp3,18 triliun. Beberapa faktor penurunan laba diantaranya terdampak dari kenaikan upah, tertundanya penyelesaian jalan tol, dan kenaikan tarif yang lebih rendah dari prediksi.
"Tarif tol memang naik, tapi beban usaha dan alokasi dana untuk penambahan karyawan menjadikan laba kita turun," katanya.
Untuk menghadapi tantangan pertumbuhan lalu lintas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan panjang jalan tol, Jasa Marga melakukan berbagai upaya peningkatan pelayanan lalu lintas.
Khususnya dengan mengoperasikan secara maksimal seluruh gardu pada ruas-ruas utama Jasa Marga di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung. Konsekuensi dari peningkatan pelayanan lalu lintas ini adalah meningkatnya beban operasi, termasuk di dalamnya peningkatan jumlah karyawan.
Selain faktor di atas, penyesuaian upah minimum regional (UMR) dan bahan bakar minyak (BBM) turut mempengaruhi struktur biaya Jasa Marga. Padahal, Jasa Marga membukukan pendapatan Rp7,06 triliun atau melesat 31,1 persen dari realisasi kuartal III tahun lalu Rp5,38 triliun. (*/DKu)
Berita Lainnya :