KABAR PEMILU
Sabtu, 16 November 2013 09:06 wib
Aisyah - Okezone
JAKARTA- Pengamat politik, Siti Musdah Mulia menilai, Presiden SBY tak berperan dalam mendorong perempuan untuk ikut terlibat dalam politik. Alhasil, syarat 30 persen wakil perempuan di parlemen tak tercapai.
"Saya kira, Presiden juga harus memikirkan itu. Presidennya patriarki, sistemnya juga patriarki. Jadi, Presiden seperti inilah, seperti tidak memikirkan bagaimana mendorong supaya perempuan itu benar-benar tampil minimal 30 persen di ranah politik," kata Musdah, Jumat (15/11/2013).
Musdah mengatakan itu dalam diskusi bertema Menyoal Perempuan dalam Pembangunan-Saatnya kita kembali mendefinisi peranan dalam proses pembangunan, di Gedung PPM Manajemen, Menteng, Jakarta Pusat.
Musdah mencatat jumlah anggota parlemen perempuan hanya 11 persen itupun tidak merata. Menurutnya, selama ini, perempuan yang duduk di DPD merupakan istri para pejabat seperti gubernur dan bupati.
"Karena mereka punya fasilitas, mereka punya dana, punya jaringan. perempuan lainnya yang berkualitas enggak punya apa-apa, tak ada yang mendorong," ujarnya.
Pendapat serupa juga dikemukakan Direktur Eksekutif Perempuan dalam Politik, Titi Sumbung. Menurutnya, Presiden SBY masih belum memikirkan peranan perempuan dalam dunia politik secara serius dan masih menjunjung patriarki dalam politik Indonesia.
"Saya kira belum sampai situ (memikirkan perempuan). Hanya formalitas. Harusnya dia bisa membedakan kapan dia bapak di rumah, di keluarga, kapan dia tugasnya sebagai kepala negara. Itu dua hal berbeda," kata Titi. (trk)
Berita Selengkapnya Klik di Sini