Pages

Jumat, 15 November 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage // via fulltextrssfeed.com 
Photoshop - Beauty Retouching

Learn how to improve your photoshop retouching skill and knowledge in 21 easy techniques! Take this course for just $25.
From our sponsors
Di-bully karena Memiliki Rambut Merah
Nov 15th 2013, 05:05

HIGH SCHOOL

Jum'at, 15 November 2013 12:05 wib

Ade Hapsari Lestarini - Okezone

Ilustrasi anak-anak berambut merah. (Foto: Hungeree)Ilustrasi anak-anak berambut merah. (Foto: Hungeree)

WOLVERHAMPTON - Seorang pelajar berusia 14 tahun mengakhiri hidupnya karena sering diganggu (di-bully) teman sekelasnya hanya karena mempunyai rambut merah (ginger).

Tak tahan sering di-bully, Simon Walters, menggantung dirinya di atas tempat tidur. Sang ayah, Nigel, mengatakan, anaknya diserang secara fisik dan dihina secara kejam karena rambut lebatnya berwarna merah.

Melansir Metro, Jumat (15/11/2013), Simon bahkan telah mengganti rambutnya menjadi warna cokelat sebagai upaya untuk menghentikan kekerasan tersebut.

Walters mengatakan, dia selalu menyemangati sang anak di saat dirinya sedang bekerja dengan mengirimkan pesan singkat bahwa ia mencintainya. Namun sayangnya, pada malam kematian Simon, dia terlalu sibuk dan lupa mengirimkan pesan.

Sang ayah menggambarkan sesaat dia menemukan kematian anaknya, di mana para pekerja gudangnya bekerja shift malam mengatakan, "itu pukul 04:15 ketika aku pulang."

"Musik Simon menggelegar dan lampunya menyala, jadi saya pergi ke lantai atas untuk memberitahu dia untuk pergi ke tempat tidur.

"Tapi ternyata, dia tergantung dari tempat tidurnya. Saya berlari menuruni tangga dan berteriak, saya tidak bisa percaya. Saya sangat terkejut."

Sebelumnya, Walters telah menghubungi guru Simon di Heath Park School, di Wolverhampton, pada Mei tahun lalu, setelah anaknya memintanya untuk turun tangan terhadap masalah ini.

Simon memang telah ditemukan tewas oleh ayahnya di rumah pada 25 Oktober 2012. Polisi meneliti ini sebagai sebuah teknik bunuh diri di internet.

"Simon adalah seorang pemuda periang," kata Walters saat sidang pemeriksaan. "Dia sangat pendiam menjelang akhir hayatnya. Dia menutup diri di kamarnya."

Merekam putusan bunuh diri tersebut, pegawai yang memeriksa penyebab kematian seseorang, Black Country Robin Balmain mengatakan, tidak ada bukti bullying di sekolah.

"Ini adalah tragedi bagi keluarga dan juga untuk teman-teman Simon," katanya. (ade)


Berita Selengkapnya Klik di Sini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions