MILAN - Erick Thohir telah resmi menjadi Presiden Inter Milan usai menguasai saham mayoritas tim asal Serie A tersebut. Namun, sebenarnya Thohir tetap menawarkan posisi presiden kepada Massimo Moratti.
Setelah 18 tahun menguasai La Beneamata, akhirnya Moratti resmi turun dari jabatannya setelah dilakukan rapat rapat umum luar biasa pemegang saham. Inter pun menunjuk Thohir yang merupakan pengusaha asal Indonesia itu menjadi presiden klub yang baru.
Thohir yang mengakuisisi 70 persen saham Inter, sebenarnya menawarkan jabatan itu kepada Moratti atau anaknya. Akan tetapi, Morrati menolaknya dengan alasan bahwa Thohir berhak memegang kendali tim yang sukses meraih 18 kali gelar scudetto itu.
"Saya merasa orang yang bertanggung jawab atas operasional klub ini juga harus menjadi presiden klub," ujar Moratti kepada Football Italia. "Mr. Thohir dan rekannya meminta saya atau anak saya yang menjadi presiden. Namun, saya pun berterima kasih kepada mereka atas tawaran itu.".
"Kami merasa bahwa melakukan sesuatu dengan meletakkan kewajiban pada bahu orang lain tidak akan baik. Benar bahwa posisi itu adalah sangat prestise, di mana mewakili kewenangan klub dan harus dijabat oleh mereka yang memiliki klub ini," sambungnya.
Meski begitu, pria berusia 68 tahun itu masih akan berada di lingkungan klub dengan jabatannya sebagai Presiden Kehormatan. Anak dari Moratti pun mendekap jabatan sebagai wakil presiden.
"Menjadi presiden kehormatan bagi saya dan juga anak saya menjadi wakil presiden masihlah berharga untuk kami. Itu membuat kami tetap dekat dengan tim dan juga klub, sambil menghormati peran dari pemilik baru," paparnya.
(min)