Massimo Moratti (kanan) (Foto: Reuters)
MILAN – Tak lama setelah saham mayoritas Inter Milan sebesar 70 persen terjual oleh International Sports Capital pimpinan Erick Thohir, kursi kepresidenan yang diduduki Massimo Moratti pun turut berubah. Namun Moratti tak cemas dan mengklaim Inter berada di tangan yang paling tepat.
Thohir resmi dijadikan Presiden baru Inter dan sementara Moratti, setidaknya masih disediakan jabatan istimewa, yakni Presiden kehormatan Nerrazzurri setelah eranya yang bertahan selama 18 tahun berakhir.
"Saya berterimakasih pada semua orang. Saya tinggalkan Inter yang luar biasa ini, tapi saya meninggalkannya di tangan yang ulung dan tepat," ungkap Moratti, sebagaimana dinukil Football-Italia, Sabtu (16/11/2013).
"Klub ini membuat langkah maju pada level internasional. Seluruh keluarga saya yang punya peran di Inter akan tetap bertahan untuk mengurusi klub ini, tapi kami sudah memutuskan untuk memberikannya (pada pemilik baru)," lanjutnya pada pertemuan direksi klub.
Meski Moratti sadar bahwa mungkin segenap Interisti tetap menginginkan dirinya tetap menjabat Presiden, walau kepemilikan sahamnya kini tinggal menyisakan 28,3 persen. Namun Moratti percaya bahwa Thohir bersama konsorsiumnya, International Sports Capital, punya gairah yang lebih untuk bisa meneruskan tradisi sekaligus memperbarui sejarah Inter.
"Pemilik baru merupakan orang-orang yang profesional, antusias dan punya gairah untuk mengembangkan klub ini. Inter bukanlah klub yang dimiliki jajaran direktur atau satu orang saja, melainkan sebuah sentimen tersendiri yang bisa dirasakan fans dan para pemain. Inter merupakan gairah yang bisa menjadi memori indah bagi siapapun," tambah Moratti.
"Saya meninggalkan klub ini dengan kepastian bahwa orang-orang yang meneruskannya punya tanggung jawab dan respek terhadap warna kebesaran serta sejarah Inter," tandasnya.
(raw)