POLHUKAM
Jum'at, 15 November 2013 11:13 wib
Angkasa Yudhistira - Okezone
Foto: Dede K/Okezone
JAKARTA – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menyatakan sebenarnya MK telah merancang sistem pengamanan dengan model shifting. Namun ternyata keburu ada peristiwa yang memalukan kemarin.
"MK sudah merencanakan menerapkan shift system pengamanan baru di lingkungan kerja Gedung MK, termasuk di ruang sidang, (mulai) pekan depan," ujar Hamdan saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung MK, Jumat (15/11/2013).
Sayangnya, belum sempat sistem pengamanan itu diberlakukan, MK justru terlebih dulu mendapat serangan dari sekelompok pemuda terkait sidang sengketa Pilkada Maluku.
Karena itu, tegas Hamdan, MK akan memperketat pengawasan terhadap para pengunjung yang ingin menyaksikan jalannya sidang.
"Kami mohon maaf pada masyarakat yang hendak menonton sidang atau pengunjung sidang untuk banyak mendapat pembatasan-pembatasan di Gedung MK, untuk menjaga wibawa MK," kata Hamdan.
Akibat tindakan anarkis tersebut, sejumlah fasislitas seperti tiga unit LCD, kursi, dan gagang pintu ruang sidang di lantai dua pun rusak. Tak hanya itu, para pemuda berkulit hitam tersebut juga merangsek ke dalam ruang sidang utama dan membanting mikrofon, hingga mengejar para hakim.
Aparat kepolisian sedikitnya menahan 15 orang, termasuk salah stau calon Wakil Gubernur Maluku, Daud Sangadji, guna dimintai keterangan. Daud masih berstatus sebagai saksi.
(lam)
Berita Selengkapnya Klik di Sini