RASA lapar datang tanpa diduga, kadang tak mengenal waktu. Bila Anda merasa lapar dan butuh asupan yang mengenyangkan. Ada baiknya mencicipi nasi uduk jablay.
Nasi Uduk Jablay bisa Anda temui di kawasan Pencok, Mangga Besar 4 K, Jakarta Barat. Tempatnya ini memang tidak seperti warung pinggir jalan pada umumnya karena berada di dalam gang perumahan Mangga Besar 4 K. Dan meski terlihat warung pinggir jalan, Anda butuh kesabaran cukup tinggi bila ingin menikmati menunya. Pasalnya, pembelinya banyak.
Nasi Uduk Jablay hadir sejak 1990an, mengandalkan kekuatan nasi uduk original yang beraroma. Sang pemilik, Siti Asmah, lebih memilih memakai serai ketimbang daun pandan. Diakuinya, daun pandan menghasilkan aroma yang cenderung langu. Sementara, serai lebih memiliki sensasi aroma herbal.
"Nasi uduk jablay ini nilai kekuatannya ada pada aromanya. Saat dimakan pun tidak terasa keset sehingga tidak akan eneg bila menikmati porsi banyak. Kekuatannya ada pada pemakaian serai," ucapnya kepada Okezone, baru-baru ini.
Perempuan 50 tahun ini menambahkan, penamaan "jablay" pada menu nasi uduknya lantaran jam buka warung pada dini hari. Dahulu, kebanyakan pembelinya adalah pekerja malam. "Ternyata, responnya luar biasa," ujarnya.
Kelezatan nasi uduk jablay nyatanya memang sebatas isapan jempol. Seorang warga Bekasi, Jawa Barat, yang mampir mengakui kelezatan nasi uduk jablay.
"Saya tahu Nasi Uduk Jablay ini dari omongan orang-orang. Karena penasaran, saya datangi ternyata memang benar nasi uduknya beda dengan yang lain. Akhirnya, jadi ketagihan datang kesini," tutur Amri yang datang bersama keluarganya.
Nah, bagi Anda yang penasaran dengan kelezatan nasi uduk jablay, harga yang ditawarkan mulai dari Rp5.000 (nasi uduk, bihun, dan satu buah gorengan) hingga Rp10 ribu (nasi uduk komplet plus daging ayam). (ftr)