Insiden penabrakan menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Kepolisian Cina menetapkan dua orang dari kawasan bergolak Xinjiang sebagai tersangka dalam insiden penabrakan di Lapangan Tiananmen Senin kemarin (28/10).
Polisi mengatakan dua tersangka adalah dua warga dari daerah Pishan dan Shanshan, Provinsi Xinjiang.
"Kasus besar terjadi hari Senin," kata kepolisian Cina tanpa menyebut rincian kejadian.
Tersangka diduga Klik menabrakkan mobil ke kerumunan orang di Lapangan Tiananmen, Beijing, yang menewaskan lima orang dan menyebabkan 38 orang luka-luka.
Di antara korban tewas terdapat seorang wisatawan dari Filipina, seorang wisatawan domestik dari Provinsi Guangdong, dan tiga penumpang kendaraan yang ditabrakkan itu.
Menyusul insiden itu, polisi mengeluarkan surat pemberitahuan kepada hotel-hotel di Beijing dalam rangka mengumpulkan informasi tentang dua orang dari Xinjiang.
Surat pemberitahuan juga mencantumkan diskripsi kendaraan dan empat pelat nomor kendaraan dari Xinjiang. Hotel-hotel diminta untuk berhati-hati bila ada tamu dan kendaraan yang mencurigakan.
"Kami berpikir jip melaju menuju kami, ibu dan saya tidak bisa melarikan diri. Jadi kami tidak bergerak."
Kantor berita Reuters melaporkan tim penyelidik menduga penabrakan merupakan serangan bunuh diri. Kendaraan serba guna itu dilaporkan menerobos garis gerbang pengaman dan melaju sepanjang ratusan meter di trotoar sebelum tiga orang di dalamnya meledakkan material yang mudah terbakar.
"Kami berpikir jip melaju menuju kami, ibu dan saya tidak bisa melarikan diri. Jadi kami tidak bergerak," kata seorang saksi mata, Wang Dake.
Ia menuturkan untungnya kendaraan yang diperkirakan akan menghantamnya ternyata menabrak pagar sehingga ia dan ibunya tidak terlindas.
Polisi telah menutup lokasi kejadian yang terletak di dekat pintu gerbang Kota Terlarang. Juru kamera BBC yang berusaha mengambil gambar di lokasi sempat ditahan aparat keamanan. Di media sosial Cina, sebagian gambar yang diambil di lokasi kejadian hanya beredar sebentar sebelum akhirnya dicabut.
Mayoritas penduduk Provinsi Xinjiang adalah minoritas Muslim Uighur yang ingin memisahkan diri dari pemerintah Cina.
