FISKAL & MONETER
Rabu, 30 Oktober 2013 15:53 wib
Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA – Peringkat Doing Business Indonesia berhasil naik delapan peringkat pada Doing Business 2014, dan menempati peringkat 120 dari 189 negara yang disurvei. Namun, kenaikan ini dinilai masih sangat minim.
Anggota Komisi VI DPR RI Edhy Prabowo mengungkapkan, untuk perizinan usaha ini, masih terlalu banyak hadangan yang ditemui investor di lapangan. Akibatnya, banyak investor yang enggan berinvestasi di Indonesia karena ketidakjelasan waktu penerbitan izin usaha di berbagai wilayah Indonesia.
"Belum lagi permasalahan lahan yang acap kali sangat mengganggu investor untuk mulai berusaha di Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone di Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Di sisi lain, dia menilai izin pendirian bangunan usaha, juga masih mengalami berbagai kendala. Baik kendala dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah. "Masing-masing pihak sulit untuk bersinergi dalam mempercepat proses perizinan untuk mendirikan bangunan usaha," tambahnya.
Akibatnya, proses pemberian izin pun tertunda-tunda, dan berdampak pada meningkatkan biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan usaha. Selain itu, banyak cost economy yang harus dikeluarkan untuk memulai mendirikan bangunan usaha, karena adanya tangan-tangan preman dan birokrasi.
"Masalah perburuhan juga menjadi masalah serius yang terus menghantui iklim investasi di Indonesia. Akibatnya, investor menunda rencananya untuk memulai investasi di Indonesia," katanya.
Berikutnya adalah ketersediaan pasokan listrik dan kemudahan untuk mendapatkannya. Di tengah kondisi banyaknya wilayah saat ini yang mengalami pemadaman listrik bergilir, Indonesia semakin tertinggal dari negeri Jiran Malaysia yang berhasil menembus posisi 10 besar dengan menempati peringkat 6.
"Padahal, dari sisi Sumber Daya Alam (SDA), Indonesia memiliki berbagai sumber yang jauh lebih banyak dibanding Malaysia. Akibat dari beberapa poin berikut d iatas, membuat peringkat Doing Business Indonesia turun tipis," tukas dia. ()
Berita Selengkapnya Klik di Sini