POLHUKAM
Rabu, 12 Juni 2013 18:46 wib
Tegar Arief Fadly - Okezone
Ilustrasi Okezone
JAKARTA - DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memaklumi sikap responsif ratusan kadernya dengan menggelar aksi unjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Partai yang sempat digoyang dengan kasus suap impor daging Sapi itu, meyakini bahwa mayoritas masyarakat pasti menolak rencana kenaikan harga BBM.
"Tanyakan hati nurani, apakah kenaikan BBM baik untuk rakyat?" tanya Ketua DPP PKS, Jazuli Juwaini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Kendati demikian, Jazuli membantah dikatakan bahwa aksi unjuk rasa tersebut digerakan oleh partainya. Menurutnya aksi tersebut adalah inisiatif dari para masyarakat yang tidak sepakat dengan kebijakan pemerintah.
"Mereka bergerak sendiri. Kalau ada simbol PKS ya berarti ada kader yang bergabung dengan masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya ratusan kader PKS DKI Jakarta menggelar aksi demonstrasi di Bunderan Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2013) siang.
Kordinator aksi, Firman, mengatakan aksi yang dilakukan sekira 700 orang itu sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Penolakan dilakukan karena kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak pada kenaikan harga barang, memukul daya beli masyarakyat, menambah jumlah rakyat miskin dan memperburuk kondisi ekonomi.
PKS menilai, pilihan terhadap kebijakan ini akan mendorong gejolak sosial dan resistensi publik serta merusak harmonisasi sosial.
"Alasannya sudah jelas dampaknya kepada masyarakat kelas menengah ke bawah dan berdampak langsung, seperti ongkos tarif akan tinggi, ditambah dengan pencabutan subsidi menambah empat juta masyarakat miskin. Bahkan juga menambah miskin masyarakat yang sudah miskin," tukas pria yang juga menjabat sebagai sekertaris Bidang Buruh DPW PKS DKI Jakarta ini. (ydh)
Berita Selengkapnya Klik di Sini 
