Pages

Rabu, 12 Juni 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage // via fulltextrssfeed.com
Jangan Khawatir dengan Gejolak Nilai Tukar Rupiah
Jun 12th 2013, 11:47

SAHAM DAN VALAS

Rabu, 12 Juni 2013 18:47 wib

Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone

Gubernur Bank Indonesia Agus Marto WardojoGubernur Bank Indonesia Agus Marto Wardojo

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo  mengatakan, tidak perlu terlalu khawatir dengan gejolak nilai tukar rupiah saat ini. Sebab menurutnya pelemahan tersebut hanya bersifat sementara dan yang penting dilakukan adalah menjaga agar fluktuasinya tetap berada dibatas yang wajar.

"Itu tidak perlu terlalu khawatir akan ada fluktuasi , tapi yang penting adalah bagaimana fluktuasi itu berada dibatas-batasan yang wajar," ungkap Agus, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Agus mengatakan, pelemahan ini wajar terjadi sebab Indonesia mengalami defisit neraca perdaganagn dan defist APBN yang cukup besar. Jika keadaan ini dibandingkan dengan kondisi tahun lalu, di mana kondisinya surplus maka pelemahan rupiah saat ini menurutnya suatu hal yang wajar.

"Kami memahami ada perkembangan di Indonesia defisit neraca perdagangan current account yang cukup besar, dan APBN defisit juga terjadi. Ini perlu dibandingkan dengan tahun yang lalu kondisinya surplus. Jadi kalau sekarang rupiah sedikit melemah itu sangat dimungkinkan," tuturnya.

Namun, Agus yakin jika langkah pembahasan APBNP 2013 dapat difinalisasi dan kebijakan BBM dapat dilakukan maka di kuartal ketiga nilai tukar rupiah akan membaik dan pihaknya akan terus menjaga agar posisi rupiah mencerminkan fundamental ekonomi.

"Nah jadi kalau sekarang ada sedikit melemah itu sangat dimungkinkan tetapi kami berkeyakinan kalau misalnya langkah pembahasan APBNP 2013 ini dapat difinalisasi penyesuaian BBM dapat dilakukan, kondisi kita di kuartal ke 3 itu akan lebih baik daripada kondisi sekarang," jelasnya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan untuk melakukan respons terhadap  pelemahan nilai tukar rupiah tidak cukup hanya dengan satu instrumen saja, tetapi harus melakukan bauran kebijakan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian global dan nasional.

"Kita akan melakukan bauran kebijakan. Bauran kebijakan itu juga akan kita diskusikan dengan Menkeu ataupun OJK. Bauran kebijakan yang akan diambil mempertimbangkan hal-hal penting. Kita membahas mulai dari perkembangan ekonomi dunia, nasional, kondisi keuangan, itu semua kita bahas," pungkasnya. (wan) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions