BANDUNG - Penyerangan bus rombongan tim Persib yang berbuntut aksi brutal oknum Bobotoh dengan merusak belasan kendaraan pelat B, pada Sabtu 22 Juni malam, diharapkan tidak berkepanjangan dan hilangnya simpatik pada sepak bola Indonesia.
Wali Kota Bandung, Dada Rosada, berharap aksi brutal tersebut tidak terjadi lagi. Menurutnya, jika hal tersebut merupakan aksi balasan dari perusakan bus rombongan Persib, maka para suporter tak sepatutnya melakukan aksi serupa.
"Kalau sekarang melakukan perlawanan dengan sweeping pelat B, kan banyak juga mereka yang tidak punya dosa, tidak punya kaitan di persebakbolaan baik di Persib atau Persija menjadi korban," jelas Dada, Minggu (23/6/2013).
Dia mengaku inisiasi untuk melakukan perdamaian bersama mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, hingga kini belum tercapai. Meski demikian, pihaknya akan mengupayakan pertemuan antara Pemkot Bandung dan Pemprov DKI Jakarta untuk membahas perseteruan kedua kubu yang berlangsung sejak awal 90an tersebut.
"Inisiasi itu harus ada antara dua-duanya. Upaya dengan Bang Yos belum terkoneksi. Sampai sekarang belum ada kesepakatan," katanya.
Dada khawatir aksi sweeping terhadap kendaraan pelat B berdampak pada pariwisata di Kota Bandung. "Sampai sekarang belum ada laporan penurunan (wisatawan), tapi bisa saja itu terjadi," urainya.
Menurutnya, pemilik kendaraan pelat B bukan hanya berasal dari Jakarta. Namun warga daerah lain bahkan penduduk Bandung juga banyak yang memiliki kendaraan pelat Ibu Kota tersebut.
Pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terhadap oknum Bobotoh yang melakukan aksi perusakan.
"Saya melalui Plt Sekda sudah berkoordinasi dan melakukan rapat dengan aparat untuk melakukan tindakan selanjutnya," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, imbas penghadangan dan persuakan bus pemain dan official Persib berbuah dendam bagi para Bobotoh. Bahkan tercatat 13 mobil pelat B dirusak oleh oknum Bobotoh sebagai aksi balasan.
(tbn) 
