JAKARTA - AirAsia menyatakan bahwa perubahan struktural kinerja yang dilakukan pada 2012, menuai hasil yang menyenangkan pihak perusahaan pada kuartal pertama di 2013.
Pasalnya, sejak berdiri 11 tahun yang lalu, AirAsia telah menerbangkan sekira 174 juta penumpang dengan 160 rute, 81 destinasi, 18 negara, 17 hub, serta 124 pesawat hingga pencapaian yang sangat luar biasa dan tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya dukungan dari 10 ribu Allstars.
"Ini adalah awal yang sangat baik di 2013. Kami melakukan perubahan struktural pada 2012. Kini semua sudah berjalan sebagaimana mestinya dan seluruh karyawan sangat bersemangat memasuki dekade kedua. Kami mendatangkan banyak karyawan baru dengan potensi yang luar biasa. Karyawan lama juga senantiasa berinovasi serta membawa banyak ide baru, dan dua hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan organisasi sebesar AirAsia," kata CEO Grup AirAsia Tony Fernandes dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Jakarta, Jumat (23/5/2013).
Tony menambahkan bahwa sejak dirinya dengan tim yang lebih fokus kepada strategi regional, Tony melihat AirAsia semakin berkembang dan tumbuh kuat di setiap pasar di mana AirAsia beroperasi. Serta, senantiasa menjadi yang terdepan dalam hal finansial, dan akan terus mempertahankan dominasinya dengan berfokus pada kedisiplinan biaya dan peningkatan kontribusi produkan cillary.
"Sangat penting bagi kami untuk tidak cepat berpuas diri, khususnya karena kompetisi di industri penerbangan semakin ketat, sementara TAA, afiliasi yang sangat sukses, juga akan fokus pada peningkatan frekuensi untuk penerbangan domestik yang akan didukung oleh rute internasional dengan permintaan tinggi menuju destinasi di China dan Indochina," tegasnya.
Adapun, Tony menjelaskan strategi IAA pada 2013 adalah meningkatkan market shared di beberapa rute domestik utama, dengan mempertahankan posisinya sebagai yang terdepan di pasar internasional. Hal ini dilakukan melalui rasionalisasi rute, pengalihan kapasitas ke rute-rute gemuk guna membangun frekuensi dan kemudian meraih posisi terdepan. Sementara PAA, akan terus berkembang, khususnya setelah berafiliasi dengan Zest Air.
"Kini AirAsia tidak hanya beroperasi dari Clark, namun juga melalui NAIA, Bandara utama di Manila, melalui NAIA, PAA memiliki kemampuan untuk melayani kapasitas rute yang lebih luas lagi dari Filipina, dan menyediakan feeder menuju Clark. Beroperasi dari kedua Bandara tersebut membuat PAA dapat memanfaatkan yang terbaik dari keduanya, slot dengan kapasitas besar di NAIA dan biaya operasional yang lebih rendah di Clark," tutupnya.
Maka dari itu, Toni mengungkapkan untuk menghadapi banyak tantangan, manajemen akan melakukan yang terbaik untuk dapat mengatasinya dalam waktu dekat, dengan rute-rute baru yang akan dibuka dari Nagoya, hub AAJ kedua di Jepang, diharapkan akan mampu meningkatkan tingkat keterisian khususnya di musim panas mendatang.
Dapat kita ketahui, bahwa Per 22 Mei 2013, grup AirAsia memiliki 124 unit pesawat A320, dan masih menantikan 356 unit pesawat lainnya yang akan dikirimkan secara berkala hingga 2026, belum termasuk pesawat yang disewakan. (wdi)