Franz Anton Beckenbauer (Foto: Reuters)
MUNICH – Legenda sekaligus mantan Presiden Bayern Munich, Franz Beckenbauer, mencoba memberi suntikan moril untuk Die Roten jelang final ketiga dalam empat musim belakangan di Champions League, kontra Borussia Dortmund di Wembley, 26 Mei mendatang.
Beckenbauer yang juga merupakan maestro olah bola tim Jerman Barat itu mengungkapkan keistimewaan trofi si Kuping Besar, sebagai hadiah utama kompetisi terlelite Eropa itu. Baginya, raihan gelar Champions League selalu terasa spesial jika sudah digenggaman tangan.
"Trofi Liga Champions atau yang dulu disebut Kejuaraan Eropa, selalu merupakan hal yang spesial. Gelar itu merupakan titel tertinggi yang bisa Anda menangkan dalam level klub," ungkapnya.
"Dan ketika Anda memeluk dan mengusung trofi itu dengan tangan Anda, rasanya luar biasa istimewa," tambah legenda berjuluk Der Kaiser itu, seperti dilansir UEFA.com, Senin (20/5/2013).
Pria yang juga menjadi salah satu ikon sepakbola Eropa serta dunia itu pun terkenang tahun 1974 silam, di mana Beckenbauer pertama kali mengecap gelar Champions League, usai melalui dua partai final menghadapi Atlético Madrid.
Ya, hampir empat dasawarsa silam, Bayern tak hanya melewati satu kali laga final di Heysel Stadium dan harus memainkan final kedua di tempat yang sama, usai mengakhiri dua kali 45 menit plus dua kali extra-time dengan skor imbang 1-1.
Di masa itu, sepakbola belum menerapkan sistem golden-goal maupun adu penalti.
Setiap final yang berakhir imbang setelah dua kali waktu normal dan dua kali 15 menit, mesti diulang dengan skor sama, 0-0 dari awal. Di final kedua itulah Bayern meraih gelar Champions League pertamanya dengan kemenangan telak, empat gol berbalas nihil.
"Gelar pertama itu tentu saja paling penting buat kami. Apalagi kami harus mengakhiri final pertama dengan hasil imbang. Di final pertama yang menegangkan, Atlético Madrid sempat unggul lebih dulu, tapi kami menyamakannya di menit-menit akhir. Kami sungguh beruntung," kenang Beckenbauer.
(raw)