NASIONAL
Sabtu, 26 Oktober 2013 19:19 wib
K. Yudha Wirakusuma - Okezone
ilustrasi
JAKARTA - Kebutuhan akan pelaut handal dengan adanya Konvensi Manila yang tertuang dalam STCW 2010, diperlukan diklat kepelautan yang harus mengikuti regulasi tersebut.
Menurut Ketua Yayasan Pendidikan Pelayaran Djadajat 1963, Djafar Mmar, Akademi Maritim Djadajat dan SMK pelayaran Djadajat siap menghadapi tantangan global untuk memenuhi kebutuhan pelaut sesuai dengan regulasi.
"Kami Akademi Maritim Djadajat siap untuk menjawab tantangan
tersebut," kata Djafar, saat acara Ulang Tahun Djadajat ke-50, di Jakarta, Sabtu (26/10/2013).
Dijelaskannya, untuk menuju atau mendapatkan approval yang diterapkan oleh Internasional Maritime Organisation (IMO), sangat butuh dukungan riil dari pemerintah.
"Jangan diklat negeri saja yang selalu menjadi perhatian diklat non negeri seperti Djadajat pun pemerintah harus memperhatikan, mengingat dimata IMO tidak ada istilah diklat negeri atau non negeri, jadi kami diklat non negeri jangan dianak tirikan," jelasnya.
Sementara, Kasubdit Kemahasiswaan Dikti, Widyo Winarso, mendukung peningkatan status dari akademi menjadi sekolah tinggi mengingat Djadajat sudah berumur 50 Tahun, dan sudah menelorkan ribuan perwira laut.
"Jurusan kemaritiman sangat terbuka lebar untuk ilmu terapan, sudah ada hampir 600 jurusan program studi untuk studi kemaritiman," jelasnya.
(cns)
Berita Selengkapnya Klik di Sini