Kontroversi Suarez di panggung bola Inggris diawali dengan kasus rasisme Evra.
Tidak diragukan lagi bahwa Luis Suarez adalah penyerang hebat.
Pada musim kompetisi 2012-2013, pemain asal Uruguay ini melesakkan 23 gol di Liga Primer, menjadikannya salah satu pemain paling produktif di Inggris.
Hanya Robin van Persie yang lebih baik dari Suarez untuk urusan mencetak gol ini.
Namun ada sisi lain dari pemain yang lahir pada 24 Januari pada 1987 tersebut.
Pada akhir 2011 ia dijatuhi sanksi berupa larangan turun di delapan pertandingan setelah dinyatakan mengeluarkan kata-kata rasis ke pemain belakang Manchester United, Patrice Evra.
Pada 2013 ini ia kembali dihukum. Kali ini karena menggigit lengat pemain Chelsea, Branislav Ivanovic, yang membuatnya Klik dilarang turun di 10 pertandingan.
Sanksi ini membuatnya absen di beberapa pertandingan terakhir Liverpool musim 2012-2013 dan beberapa pertandingan pertama Liverpool untuk musim 2013-2014.
Bayern Muenchen
Sorotan terus menerus media, kata Suarez, membuat ia dan keluarganya menderita.
Ini membuat Suarez mempertimbangkan untuk Klik hengkang dari Inggris.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah presiden Real Madrid, Florentino Perez, mengatakan klubnya akan Klik senang sekali bila bisa mendapatkan Suarez.
Luis Suarez dihukum karena menggigit lengan Branislav Ivanovic.
Selain Real, manajer baru Bayern Muenchen, Pep Guardiola, juga disebut-sebut tertarik membeli Suarez.
Kemungkinan masuknya Suarez ke Bayern terbuka lebar karena agen Suarez adalah Pere Guardiola, saudara Pep Guardiola.
Artinya, Pep Guardiola besar kemungkinan memahami rincian kontrak Suarez dengan Liverpool.
Sejauh ini prospek kepindahan Suarez dari Liverpool baru ramai di media.
Belum diketahui apakah sudah ada pembicaraan resmi antara Bayern dengan Liverpool atau Real dengan Liverpool.
Robben dan Tevez
Terlepas dari negosiasi antarklub, bola sebenarnya ada di kaki Suarez sendiri.
Di Liverpool ia berpotensi menjadi pemain besar bahkan menjadi legenda. Di usia yang masih relatif muda ia bisa menjadi bintang yang namanya akan dielu-elukan dalam periode yang panjang.
Tapi di sisi lain, dengan bertahan di Liverpool, kiprahnya menjadi tidak maksimal karena Liverpool tidak berlaga di Liga Champions.
Di luar faktor teknis, sorotan media yang terus menerus terhadap dirinya dan keluarganya juga bisa mempengaruhi performanya di lapangan.
Carlos Tevez pernah mengatakan tidak betah tinggal di Inggris.
Demikian juga dengan Arjen Robben saat membela Chelsea walaupun karena alasan lain.
Tevez belum meninggalkan City tapi masa depannya sepertinya kian tidak menentu sementara Robben sudah hengkang.
Apakah Suarez akan mengikuti jejak Robben? Kita lihat saja perkembangannya dalam beberapa bulan ke depan.