Sanksi atas Mercedes bisa berupa larangan membalap maupun denda.
Otorita Formula 1, FIA, akan menyerahkan kasus tentang uji coba ban Tim Mercedes -yang dianggap melanggar hukum- ke mahkamah internasional FIA.
Keputusan yang bisa diambil oleh badan itu antara lain menjatuhkan sanksi berupa larangan untuk ikut balapan maupun denda.
Mercedes telah dituduh oleh tim saingannya melakukan uji tes ban dengan Pirelli yang melanggar peraturan FIA.
"Kondisi dari uji coba ini mungkin melanggar pelaksanaan dari peraturan FIA," seperti dinyatakan FIA.
Walau sanksi bisa berupa larangan membalap maupun denda, tidak ada preseden atas sanksi yang akan diterima Mercedes dan Pirelli karena untuk pertama kalinya kasus di Klik Formula 1 dibawa ke mahkamah internasional.
Lembaga itu sendiri dibentuk bawah kepemimpinan Jean Todt di FIA pada tahun 2010 untuk meningkatkan transparansi dalam pemberian sanksi terkait disipilin.
Sebelum adanya lembaga itu, hukuman yang pernah dijatuhkan karena pelanggaran peraturan antara lain atas McLaren dengan denda sebesar £49,2 juta dan pencabutan angka untuk tim karena dianggap 'mencuri' informasi dari Ferrari pada 2007.
Sebelumnya, tahun 2005, Tim BAR Honda dilarang membalap untuk dua GP karena menggunakan mobil yang lebih ringan dari batas minimal yang ditetapkan.
Kasus atas Mercedes ini berawal pada bulan Mei ketika Klik Red BullKlik dan Ferrari protes saat Grand Prix Monaco setelah mengetahui Mercedes melakukan uji coba ban Pirelli selama tiga hari.
Mereka menuduh karena uji coba itu maka Mercedes mendapat keuntungan yang tidak adil dibanding tim lainnya.
Direktur Olahraga Pirelli, Paul Hembery, sudah membantah tegas tuduhan itu dengan menyatakan uji coba bersama Mercedes tidak berlangsung secara rahasia dan tidak tepat.
