Pages

Minggu, 19 Mei 2013

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co // via fulltextrssfeed.com
RS Thamrin Mundur dari KJS Karena Tarif
May 18th 2013, 21:40

TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Direktur Utama Rumah Sakit MH Thamrin Salemba, Abdul Barry Radjak, mengatakan, faktor utama mundurnya RS itu dari program Kartu Jakarta Sehat DKI adalah tarif yang tidak sesuai. "Dengan pola pembayaran baru, kami simulasi, sebagai rumah sakit swasta, berat untuk mendukung program pemprov," ujar dia ketika dihubungi Tempo, Sabtu 18 Mei 2013.

Barry menjelaskan, sistem tagihan baru yang diterapkan Pemprov DKI, yaitu INA-CBG (case-based group), selisih pembayaran dengan dana yang dikeluarkan RS mencapai 30 persen. Sistem ini ditangani oleh PT. Askes. Sedangkan, sistem yang digunakan sebelumnya, Paket Pelayanan Esensial (PPE) di bawah koordinasi Dinas Kesehatan, selisih hanya 10 sampai 15 persen. "Masih redeemable." Batas yang masih ditoleransi RS, kata dia, 20 persen.

Barry melanjutkan, RS tidak bermaksud hanya memperhitungkan segi bisnis dalam hal ini. Namun, menurutnya, sebuah institusi harus memiliki kelebihan untuk bisa berkembang. "Mencapai margin normal sudah cukup." Dia menyebut, komponen utama yang harus dibayar adalah jasa medis dokter dan obat.

Dia menyebut, Pemprov DKI memang menjanjikan sistem INA-CBG membuat tagihan lebih cepat cair, hanya dalam 12 hari. Sedangkan sistem PPE memakan waktu 2 hingga 3 bulan. "Cepat tapi tidak sesuai dengan tagihan ya sama saja bohong," ujarnya.

Sehingga, kata Barry, dia lebih memilih sistem PPE. Dia memaklumi Dinkes menangani banyak klaim dan perlu verifikasi. Pengalaman RS, keterlambatan pembayaran dari Dinkes, masih bisa disubsidi dengan pasien yang membayar secara pribadi atau lewat asuransi.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 16 RS swasta mundur dari program KJS Pemprov DKI. RS MH Thamrin sendiri telah mengajukan surat ketidaksanggupan kepada Dinas Kesehatan sejak 1 April. Soal ini pun telah disosialisasikan pihak RS kepada pasien KJS yang datang. "Sekarang masih ada 1-2 yang kami tangani."

ATMI PERTIWI

Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:
EDISI KHUSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah
Eyang Subur Dicecar 21 Pertanyaan Penyidik
Tega, Nenek 90 Tahun Dikubur Anaknya Hidup-hidup
Takut Tak Lulus Ujian Nasional, Fanny Gantung Diri
Jokowi Lantik Wali Kota Jakarta Barat di Rusun

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions