JAKARTA - AirAsia menyatakan bahwa pendapatan perusahaan secara
revenue per available seat per kilometer (RASK) di 2013 berada di level yang sama dengan periode yang sama di 2012, yakni sebesar 16,89 sen.
CEO AirAsia Berhad Aireen Omar mengatakan hasil tersebut diperoleh dari kenaikan rata-rata tarif tiket sebesar dua persen pada kuartal pertama 2013 yang menjadi 180 ringgit Malaysia dari 177 ringgit Malaysia pada tahun lalu yang mengimbangi penurunan load factor sebesar satu persen.
"Peningkatan ini menggambarkan kesuksesan operasional rute kami, kualitas pelayanan, dan nama besar AirAsia sehingga menghasilkan permintaan yang berkelanjutan dari penumpang setiap tahunnya," kata Aireen Omar dalan keterangan tertulisnya kepada Okezone, di Jakarta, Jumat (23/5/2013).
Aireen menjelaskan pendapatan ancillary perusahaan per penumpang pada kuartal pertama tumbuh menjadi 42 ringgit Malaysia dari 40 ringgit Malaysia secara yoy didukung oleh pendapatan yang cukup besar dari bagasi dan kargo.
Selain itu, menurut Aireen posisi kas AirAsia cukup kuat dengan deposit, bank dan cash balance senilai 2,17 miliar ringgit Malaysia. "Kami terus mengelola level net gearing yang saat ini berada di 1,38 kali per 31 Maret 2013. Kami juga menerima umpan balik positif dari investor terkait formalisasi kebijakan dividen, yakni membayarkan 20 persen dari laba bersih operasional tahunan," tambahnya.
Maka dari itu, Aireen menyebutkan bahwa hal tersebut membuktikan bahwa AirAsia memiliki posisi balance sheet yang kuat sehingga mampu memberikan imbal hasil investasi yang optimal kepada para pemegang saham.
"Kedisiplinan dalam hal biaya produksi adalah salah satu faktor yang membuat kami berbeda dari kompetitor, kemampuan menjaga fokus pada model bisnis low-cost di mana kami menawarkan kursi hemat, mengoptimalisasi penggunaan pesawat, menerapkan kebijakan single fleet, dan mencapai on-time performance, menjadi kunci keberhasilan kami," tutupnya. (wdi)