NASIONAL
Selasa, 18 Juni 2013 03:54 wib
Irwansyah Putra Nasution - Okezone
ilustrasi
MEDAN - Walaupun kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah disahkan DPR dalam rapat paripurna membahas Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP), namun aksi unjuk rasa masih terus berlanjut.
Puluhan pengunjuk rasa yang menggelar aksi penolakan penetapan kenaikan harga BBM di Jalan Padang Bulan (Simpang Kampus) membakar pos polisi lalu lintas yang berada di persimpangan Iskandar Muda - Pringan.
Sebelum melakukan pembakaran dengan menggunakan bom molotov, massa terlebih dahulu merusak pos tersebut dengan batu dan Kayu, Selasa (18/6/2013).
Ilham (35) saksi mata yang juga pedagang diseputaran lokasi mengatakan, ada sekitar 10 massa yang datang dengan menggunakan sepeda motor dan langsung merusak lalu membakarnya.
"Mereka bawa kayu dan batu, karena gak ada polisi yang berja di pos tersebut mereka sangat leluasa," katanya.
Tidak berapa lama, polisi yang tiba di lokasi aksi langsung membubarkan paksa massa yang diperkirakan berjumlah 70 orang tersebut, namun bentrokan tidak terelakkan antara keduanya.
Polisi dan mahasiswa terlibat aksi lempar batu, namun polisi yang di bantu oleh warga berhasil memukul mundur pendemo dan akhirnya membubarkan diri.
Berdasarkan pantauan Okezone, polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah mahasiswa, selain itu warga ikut membantu polisi dengan melempar batu ke arah kerumunan massa.
(cns)
Berita Selengkapnya Klik di Sini 
