Created on Saturday, 25 May 2013 08:25 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Kisruh Kartu Jakarta Sehat (KJS) makin memanas, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengajak pihak-pihak terkait untuk melihat tujuan awal program tersebut. Jokowi khawatir, jika terus dalam polemik, KJS bakal gagal dan dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan politik tertentu. "Menurut saya, jangan sampai ada yang ganggu-ganggu, entah dengan cara politis, entah dengan cara-cara nonpolitis," ungkap Joko Widodo, Jum'at (24/5) saat berkunjung ke RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.
Mantan Walikota Surakarta ini berharap pihak terkait fokus pada perbaikan-perbaikan program, dari pada saling menyalahkan. Termasuk perihal tarif yang sebelumnya dipermasalahkan 16 rumah sakit di Jakarta. Diakuinya, tarif KJS perlu dilakukan penghitungan ulang dan penyesuaian, sehingga tidak mematikan rumah sakit dan warga tetap mendapatkan layanan kesehatan.
Jokowi berharap masalah yang dihadapi KJS saat ini, jangan lantas dianggap sebagai suatu kegagalan program. Menurutnya masih banyak rumah sakit yang menerima dan menjalankan KJS dengan baik, tak terkecuali di RSUD Cengkareng. "Saya sampaikan sekali lagi tidak. Buktinya disini. Masyarakat butuh, dan perlu. Jangan sampai apa yang sudah dinikmati oleh masyarakat kecil ini diganggu," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, sejak diberitakan 16 rumah sakit mundur dari program berobat gratis ini, KJS seakan menjadi bola panas pemerintahan yang dipimpin Joko Widodo. Meski dalam perkembangannya, 14 rumah sakit di antaranya mengurungkan niatan mundur dari KJS.
Namun apa hendak dikata, kisruh KJS menyita perhatian besar DPRD DKI Jakarta. Hingga akhirnya bergulir wacana untuk mengajukan hak interpelasi kepada Joko Widodo. Sebanyak 32 legislator di DPRD membubuhkan tanda tangan untuk mempertanyakan kebijakannya tersebut. (*/Zak)
Berita Lainnya :