Pages

Senin, 03 Juni 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Ulasan pasca sepekan Prancis Terbuka
Jun 3rd 2013, 03:30

djokovic french open 2013

1. Djokovic berpeluang untuk mengalahkan Nadal

Rafael Nadal adalah favorit pra-turnamen, dengan kemenangan di enam dari delapan turnamen sejak ia kembali ke lapangan pada bulan Februari setelah pulih dari cedera, tapi hasil pertandingan di pekan pertama Prancis Terbuka 2013 telah meningkatkan peluang Noval Djokovic.

Nadal tidak berada dalam kondisi terbaik dan pukulan forehand ciri khasnya tidak sekuat dulu. Sebaliknya, Djokovic menunjukkan permainan yang stabil di minggu pertama dan jika keduanya bertemu di semi final pada hari Jumat, peluang petenis Serbia ini untuk menundukkan sang juara semakin besar.

2. Rafael Nadal bukan pembuat keputusan dalam tenis

Dalam konferensi pers hari Jumat pekan lalu, Nadal mengeluhkan hujan dan buruknya jadwal pertandingan.

Meski ia berhak mengutarakan ketidakpuasannya, ia seharusnya mengerti bahwa tidak mungkin menyenangkan semua orang dan bahwa di Australia dan Wimbledon, Nadal serta pemain unggulan lainnya justru diuntungkan oleh hujan karena mereka akan tampil di lapangan utama dimana fasilitas atap tersedia, apapun cuacanya.

3. Sistem jadwal pertandingan memang butuh perbaikan

Ada banyak masalah terkait jadwal pertandingan di Prancis terbuka.

Turnamen dibuka pada hari Minggu dan hal itu berarti babak pertama akan makan waktu tiga hari dan pada dua tahap pertama, pemain tidak tahu apakah mereka akan dijadwalkan bertanding di hari berikutnya atau tidak.

Ryan Harrison, petenis AS, mengungkapkan kemarahannya di Twitter ketika mengetahui pada pukul 23:00 bahwa ia dijadwalkan bermain pada pukul 11:00 hari berikutnya melawan John Isner. Hal itu tidak bisa diterima dalam turnamen sekelas ini.

federer

4. Backhand satu tangan kembali

Dari 16 petenis putra yang lolos ke babak keempat tahun ini, delapan orang memiliki backhand satu tangan. Teknik yang dinilai sebagai pemandangan terindah dalam tenis.

Gaston Gaudio pada 2004 dan Roger Federer pada 2009 menjuarai Prancis Terbuka dengan teknik yang sulit dikuasai ini.

5. Haas masih piawai di lapangan

Dua belas bulan yang lalu Tommy Haas sempat dipertimbangkan untuk menjadi komentator BBC Radio selama Wimbledon berlangsung.

Ia sangat tertarik dengan ajakan itu tetapi ia mengatakan masih ingin mencoba peruntungannya di Grand Slam.

Haas adalah unggulan ke-12 di Paris dan pada Sabtu malam ia mengerahkan semua energinya untuk mengalahkan John Isner.

Ia tahu waktu pensiun sudah dekat tetapi ia masih ingin bermain sampai tenaganya habis.

6. Mattek-Sands memimpin kebangkitan Amerika

Seorang pemain yang sukses memadukan tenis dan karir di dunia penyiaran adalah Bethanie Mattek-Sands. Pada usia 28, ia berhasil mengalahkan Li Na dan Paula Ormaechea untuk membuktikan ia pemain yang patut ditakuti lawan.

7. Pemain muda

Tenis profesional semakin tidak diminati pemain muda.

Besarnya hadiah uang yang ditawarkan turnamen besar berarti akan sangat sulit bagi pemain muda untuk lolos dari tahap "pemula" kecuali mereka memang berbakat besar.

Pemain 'prospektif' di kelas putra yaitu Grigor Dimitrov, Kei Nishikori, Milos Raonic, Bernard Tomic dan Jerzy Janowics berusia 20an.

Hanya ada tiga pemain remaja di babak penyisihan. Dan di babak keempat putri, hanya Sloane Stephens yang berusia dibawah 23.

Hari ketika Martina Hingis maju ke final di Roland Garros pada usia 16 tahun terasa seperti ratusan tahun silam.

laura robson

Laura Robson gugup menghadapi sorotan media

8. Robson sepertinya takut menjadi bintang

Petenis Inggris Laura Robson sangat berbakat dan mengalahkan sejumlah pemain di peringkat 10 besar dalam sembilan bulan terakhir, tetapi pemain berusia 19 tahun ini tampak terbebani dengan perhatian media.

Di Paris, ia gugup saat menjawab pertanyaan ringan dalam konferensi pers.

Tenis profesional penuh tekanan dan 'pengasuh' Robson harus mengajarkannya untuk menghadapi hal ini.

Pada akhirnya, setiap pemain harus memutuskan apakah mereka menginginkan popularitas dan jika ya, maka Robson harus menerima komitmen dan tekanan ekstra sebagai konsekwensi.

9. Watson siap untuk kembali bersinar

Heather Watson kalah di babak pertama tapi ia memberikan perlawanan sengit untuk menunjukkan bahwa ia sudah melampaui level pemula.

Penampilannya di Paris penuh energi dan fokus, sangat berbeda dibandingkan saat ia tampil di Amerika Utara maret lalu.

10. Dimitrov masih belum tampil meyakinkan

Keberhasilannya menundukkan Djokovic di Madrid adalah momen besar dan tidak ada keraguan ia menargetkan masuk 10 besar.

Tetapi di Grand Slam, dimana ia hanya pernah memenangi tujuh pertandingan dan satu kali lolos ke babak ketiga, keraguan akan kesiapan mentalnya terus menggantung.

Penampilan Dimitrov tidak menjustifikasi prediksi media Eropa bahwa ia adalah petenis nomor satu masa depan.

Namun pada 2003, Roger Federer juga tidak mengindikasikan bahwa ia kelak akan menjadi petenis terbaik saat kalah mengenaskan dari Luis Horna di Prancis Terbuka, hanya tiga minggu sebelum karir gemilangnya di Grand Slam dimulai!

Bukan tidak mungkin, musim panas ini akan ada banyak kejutan dari dunia tenis.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions