TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Menteri Agama Republik Indonesia Suryadharma Ali menyatakan, jika ajaran Ahmadiyah menjadi agama tersendiri dipastikan tidak akan ada warga yang marah.
"Kalau Ahmadiyah menjadi agama tersendiri tak akan jadi masalah, asal menanggalkan simbol-simbol Islam selama ini. Seperti nama tempat ibadahnya jangan masjid dong, kitab sucinya jangan Quran dong. Dijamin tidak akan ada yang marah," terang dia kepada sejumlah wartawan seusai menghadiri acara di Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya, Senin (20/5/2013).
Menurutnya, keputusan tegas terkait Ahmadiyah tidak bisa hanya diputuskan oleh Kementerian Agama saja. Pihaknya perlu berkoordinasi dan membahasnya dengan beberapa kementerian dan lembaga negara lainnya, seperti Kementerian Hukum dan HAM dan Kejaksaan Agung.
Saat ini, pihaknya tengah mengkaji kembali kesepakatan antara Ahmadiyah, non-Ahmadiyah dan pemerintah yang tertuang dalam surat keputusan bersama tiga menteri sebelumnya.
"Setelah dikaji ternyata keputusan SKB tiga menteri sebelumnya itu bukan keputusan murni pemerintah terkait Ahmadiyah. Tapi, putusan itu merupakan putusan atas kesepakatan berbagai pihak, termasuk di dalamnya itu Ahmadiyah sendiri," kata dia.
Pihaknya sampai sekarang masih mengkaji dan mencari bahan untuk membahas tentang Ahmadiyah di pemerintah pusat. Diperkirakan terdapat dua opsi nantinya tentang Ahmadiyah di Indonesia. Kedua opsi itu adalah Ahmadiyah harus berdiri menjadi agama tersendiri atau ajaran ini dibubarkan.
"Kunjungan ke Tasikmalaya ini, sebetulnya termasuk untuk mencari bahan pembahasan nanti. Mungkin nanti saya akan kunjungan lagi ke lokasi Ahmadiyah lainnya di Kuningan dan Banten. Tiga daerah mungkin nantinya akan cukup sebagai bahan pembahasan nantinya," tambah dia.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Tasikmalaya KH Edeng Zainal Abidin menambahkan, pihaknya selama ini meminta Ahmadiyah untuk segera dibubarkan. Karena, ajaran ini diklaim telah melenceng dari ajaran Islam. Yaitu, mengakui adanya nabi terakhir selain Nabi Muhammad SAW.
"Beberapa ulama dan elemen masyarakat di Tasikmalaya meminta untuk Ahmadiyah segera dibubarkan, atau sesuai keterangan MUI Jawa Barat, Ahmadiyah berdiri sendiri menjadi agama baru," jelas Zainal.
Beberapa pekan silam, dua masjid dan puluhan rumah jemaah Ahmadiyah di Kecamatan Salawu dan Singaparna, Tasikmalaya, dirusak sekelompok massa.