TIMUR TENGAH
Rabu, 13 November 2013 14:43 wib
Fajar Nugraha - Okezone
Pemukiman warga Israel di Yerusalem Timur (Foto: AP)
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan perintah untuk menunda rencana pembangunan sekira 24 ribu pemukiman untuk warga Yahudi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Netanyahu khawatir rencana itu bisa memicu kecaman dunia.
Pengumuman dari tokoh garis keras Yahudi tersebut dilakukan setelah adalah penolakan keras dari Amerika Serikat (AS) atas rencana pembangunan pemukiman. Selain itu, Palestina juga mengancam menggagalkan negosiasi damai yang sudah berjalan selama tiga bulan dan dimediasi oleh AS.
Sebelum Netanyahu mengumumkan penundaan pembangunan ini, Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan pertemuan dengan pejabat tinggi Palestina. Pertemuan itu ditujukan untuk menentukan arah kebijakan mereka bila Israel tetap bersikeras untuk membangun pemukiman.
Menurut organisasi pengawas pembangunan pemukiman di tanah Palestina, Peace Now, pihak Kementerian Perumahan Israel sudah mengeluarkan tender untuk mengatur rencana pembangunan pemukiman. Tender tersebut sudah diumumkan bulan lalu, namun belum ada pengerjaan bangunan tampak terlihat hingga saat ini.
Publikasi tender itu ternyata tidak diketahui oleh media dan Peace Now. Kabar itu baru terendus setelah surat kabar Hareetz memberitakannya. Demikian diberitakan Reuters, Rabu (13/11/2013).
Netanyahu yang sejak lama mendukung pembangunan pemukiman, sepertinya tidak menyadarai keberadaan proposal itu. Dirinya baru mengetahui proposal tersebut, setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengunjungi Israel untuk membahas negosiasi damai dengan Palestina.
Dalam pembelaannya, Netanyahu telah meminta penjelasan dari Menteri Perumahan Uri Ariel mengenai penerbitan tender tersebut. Menurutnya, tender itu sudah dikeluarkan tanpa ada koordinasi. (faj)
Berita Selengkapnya Klik di Sini