Konflik di Suriah menyebabkan 100.000 orang tewas dan kerusakan fisik.
Bom mobil meledak di dekat masjid di utara ibukota Suriah, Damaskus, menewaskan setidaknya 20 orang, hari Jumat (27/09).
Ledakan terjadi ketika orang-orang tengah keluar dari masjid di kota Rankous, setelah salat Jumat.
Organisasi Pemantauan HAM Suriah yang berpusat di Inggris mengatakan puluhan lainnya terluka dalam insiden ini.
Mohammed Saeed, aktivis di Douma, di pinggiran timur Damaskus kepada kantor berita AP mengatakan Rankous bukan wilayah kelompok perlawanan maupun tentara pemerintah.
Rami Abdul-Rahman dari Pemantauan HAM Suriah mengatakan warga di Rankous mengikat kerja sama dengan pemberontak untuk tidak memasukkan senjata agar Rankous tidak diserang pasukan pemerintah.
Bom mobil, ledakan bom, dan serangan udara bukan hal baru dalam perang saudara di Suriah, yang sejauh ini telah menewaskan lebih 100.000 orang.
Konflik bersenjata ini juga memaksa 7 juta warga -atau setara dengan sepertiga jumlah total penduduk Suriah sebelum perang- mengungsi.
Krisis yang dimulai pada Maret 2011 ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda, situasi yang membuat tugas tim PBB guna mencari bukti dan data dugaan pemakaian senjata kimia, menjadi makin sulit.
PBB pada hari Jumat mengatakan tim akan menyelidiki tujuh tempat yang diperkirakan menjadi lokasi serangan kimia, empat lokasi lebih banyak dari perkiraan awal.
Pernyataan ini dikeluarkan kantor PBB di Damaskus, sehari setelah lima anggota tetap Dewan Keamanan menyetujui resolusi penghancuran senjata kimia milik Suriah.