PM Mammohan Singh dan Nawaz Sharif diharapkan menciptakan babak baru.
Perdana Menteri India Manmohan Singh mengatakan Pakistan harus berhenti menjadi "episentrum terrorisme," menjelang pertemuannya dengan PM Pakistan, Nawaz Sharif.
PM Singh juga menekankan harapannya yang juga dinyatakan PM Sharif, agar dua negara punya hubungan lebih baik.
Pertemuan rencananya digelar di New York, dengan harapan seperti disampaikan PM Sharif akan munculnya "awal baru" hubungan dengan Delhi.
Hubungan bilateral dua negara belum membaik sejak bentrokan mematikan antara dua kubu di wilayah Kashmir yang diperebutkan masih terus terjadi.
Kamis (26/09) lalu sedikitnya Klik 10 orang tewas saat sekelompok orang menyerbu sebuah pos polisi dan kamp tentara di wilayah Kashmir yang dikuasai India.
Dalam serangan terakhir di Kashmir, tentara India menyatakan menembak tiga pria bersenjata.
Delhi juga menyalahkan militan Pakistan terhadap serangan teroris di Mumbai tahun 2008, dan meminta agar Islamabad menghukum para pelakunya.
"Agar tercapai kemajuan, penting sekali wilayah Pakistan dan sekitarnya tak boleh jadi sarang kegiatan yang mendukung aksi terorisme," kata PM Singh dalam pidato di hadapan Sidang Umum PBB, sabtu (28/09).
"Dua negara telah menyia-nyiakan sumber daya besar dengan berlomba senjata. Kami mestinya bisa memanfaatkannya untuk kemakmuran rakyat kami."
"Juga penting urat nadi teroris yang mendapat asupan dari Pakistan dimatikan."
Singh mengatakan berpikiran sama seperti PM Sharif yang mengharapkan hubungan yang membaik, namun menegaskan pandangan Delhi yag menganggap Kashmir sebagai "Klik bagian integral India."
Kashmir kini dibelah menjadi bagian India dan Pakistan berdasar Garis Kontrol.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya India telah menyampaikan keprihatinannya karena memandang Sharif punya kecenderungan dekat dengan kelompok Islam radikal yang beroperasi di Pakistan.
Dalam pidato di markas PBB itu, PM Sharif mengatakan mencari "dialog yang bermakna" dengan PM Singh saat sama-sama menghadapi agenda Sidang Umum.
"Dua negara telah menyia-nyiakan sumber daya besar dengan berlomba senjata. Kami mestinya bisa memanfaatkannya untuk kemakmuran rakyat kami," kata Sharif.
Wartawan BBC di New York, Nick Bryant, mengatakan meski di tengah ketegangan, pertemuan ini mungkin jadi awal perbaikan hubungan dua negara.