Kawanan famingo di alam bebas terancam kehilangan habitat karena pertambangan.
Menurut riset terhadap kawanan burung flamingo menunjukkan bahwa makin tua umur dan warna bulu sayap unggas berkaki panjang ini, maka makin besar pengaruhnya di tengah kelompok.
Menurut mahasiswa yang sedang mengejar gelar PhD dari Universitas Exeter, Paul Rose, kesimpulan tersebut muncul dari studi di Yayasan Unggas Liar dan Lahan Basah di Slimbridge, Gloucestershire Inggris.
Empat dari enam spesies flamingo yang masih ada kini terancam punah, karena dataran rendah basah yang jadi habitat mereka terancam oleh berbagai aktivitas manusia terutama akibat pertambangan.
Dengan riset ini menurut Rose, diharapkan akan muncul pengetahuan tentang bagaimana flamingo hidup dan berperilaku yang dapat menjelaskan kebiasaan mereka berkembang biak dan berkelompok sehingga akan memunculkan jawaban tentang tata cara menghindarkan kepunahan.
"Kebanyakan flamingo hidup di alam liar di sekitar sumber air di padang rumput yang biasanya sangat terisolasi, sulit dijangkau. Karena itu studinya dipusatkan disini," kata Rose kepada BBC.
Gambaran di pusat konservasi unggas ini, menurut Rose, diharapkan akan memberi ilustrasi tentang 'perilaku, perkembangbiakan dan kelompok flamingo' agar ilmuwan paham apa hubungannya dengan pola hidup unggas berbulu merah jambu itu.
Rose menempatkan cincin khusus sebagai alat untuk menandai tiap ekor flamingo pada bagian kakinya.
"Karena itu lah yang memang saya lakukan tiap hari, saya amati hewan ini satu per satu."
Hasilnya ia dapat menarik beberapa kesimpulan. Sebagai hewan yang gemar hidup berkelompok, flamingo punya banyak kegiatan sosial diantara sesamanya misalnya dengan mengembangkan sayap dan memamerkan betapa kuat warna merah pada bulunya dan betapa indah gambaran itu.
"Itu salah satu tanda bahwa burung yang satu ini berpengaruh di tengah kawanannya, berkuasa diantara kawanan dan penguasa wilayah tersebut," ulas Rose.
Bulu juga dianggap sebagai salah satu indikasi posisi sosial pemiliknya karena bulu bisa berganti warna begitu flamingo betina mulai bertelur.
"Sehingga ketahuan mana yang berhasil beranak pinak dan si burung ini akan punya pengaruh diantara kelompoknya," tambahnya.
Burung-burung yang lebih tua warna pink-nya menurut Rose biasanya lebih tua usianya dan karena itu sudah berada di tengah kawanan lebih lama.
Mereka lah yang dianggap punya fungsi lebih besar untuk menyatukan kelompoknya.
"Mereka yang punya kuasa mengajari kawanannya untuk memulai musim kawin, meletakkan telur atau membangun sarang.
"Kalau burung-burung berpengaruh ini sudah memulai (aktivitas semacam itu), yang lain akan melihat dan berpikir 'Wah mereka sudah melakukannya, oke aku juga mau ikut', kira-kira begitu."