Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. (Foto: SINDO)
BANDUNG – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK), memaparkan gagasannya untuk mengembalikan kejayaan sepakbola Bandung. Sebab dalam kurun beberapa tahun terakhir, sepakbola Bandung terbilang terpuruk. Persib sulit mejadi juara. Bahkan pemain timnas tak lagi didominasi darah Bandung.
RK punya cara khusus untuk pelan-pelan mengembalikan Kota Bandung sebagai pencetak sepakbola nasional. Salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan mengadopsi apa yang dilakukan Brazil. "Saya kira sepakbola itu harus jadi budaya, itu konsepnya," ujar RK di Bandung, Sabtu (28/9/2013).
Menurutnya, semua fasilitas yang mendukung agar sepakbola menjadi budaya ada di Brasil. Sehingga tidak heran Brasil jadi salah satu kutub kekuatan sepakbola dunia dan melahirkan pemain-pemain top dunia.
Dari segi fasilitas, di Brasil cukup banyak lapangan yang bisa dipakai masyarakat. Di mana-mana warganya bisa bermain bola. Dan keseharian warganya pun menjadi sangat dekat dengan sepakbola hingga akhirya jadi budaya.
Salah satu langkah yang akan ditempuh RK adalah dengan membangun lapangan sepakbola di semua kecamatan di Kota Bandung. "Kita sedang mencanangkan satu kecamatan satu lapangan bola," ungkapnya.
Pembangunan lapangan itu akan dicicil satu per satu hingga akhirnya semua kecamatan memilki lapangan yang bisa dipakai warga untuk bermain sepakbola. "Saya sudah instruksikan ke Dinas Aset Kota Bandung dan camat-camat, di mana ada lahan kosong, itu kita konversi jadi lapangan sepakbol dengan kualitas rumput kalau bisa internasional," jelas RK.
Tak hanya rumput berstandar internasional, setiap lapangan akan punya lampu yang layak. Sehingga bermain sepakbola bisa dilakukan kapan saja. Jika dibandingkan sekarang, lapangan yang ada di Kota Bandung sangat jarang yang punya penerangan memadai.
"Di Brasil, karena lampunya nyala, lapangannya bagus, dan ada di mana-mana, orang pun main sepakbola setiap hari, setiap saat. Itu dilakukan puluhan tahun hingga akhirnya jadi budaya," tuturnya.
Dengan banyaknya lapangan, ia berharap suatu saat ini Bandung benar-benar jadi gudangnya pesepakbola nasional yang mumpuni. Tapi diakuinya hal itu butuh proses. Tapi pondasinya harus dimulai dari sekarang sehingga hasilnya bisa dinikmati beberapa tahun ke depan.
"Saya ingin meletakkan pondasi, menanam benih yang suatu saat benihnya dipanen. Tidak boleh instan, pakai teori Brazil, orang bermain sepakbola karena dia sudah nempel ke badannya. Itu harus dilakukan dari sekarang," paparnya.
Proses pembangunan lapangan itu pun sudah dimulai. Dua lapangan yang sedang dibangun adalah dengan merenovasi lapangan PPI dan di kawasan Ujungberung. "Untuk yang di PPI, itu sudah dianggarkan dan sudah digambar. Tiga bulan ini kita launching dengan kualitas lapangan internasional," ucapnya.
Tak hanya lapangan, di sana nantinya akan ada taman yang dilengkapi fasilitas wifi. Bahkan rencananya akan ada museum sepakbola juga.
(hmr)